Penghargaan KTR. (baharsikki/kk) |
KUTIM, KABARKALTIM.CO.ID- Bupati Ismunandar menyatakan, capaian pembangunan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) triwulan 2 per Mei 2018 masih terbilang rendah. Hanya 13 persen untuk realisasi fisik serta realisasi keuangan 12 persen.
Capaian pembangunan yang tergolong rendah sebut bupati Kutim, di antaranya, Dinas Pendidikan, Dinas Perumahan dan Permukiman, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Koperasi dan UKM, dan Dinas Pemuda Olahraga.
Melalui rakor (rapat koordinasi, Red) pengendalian pembangunan triwulan dua ini, bertujuan untuk melihat sejauhmana kegiatan pembangunan," kata Ismunandar ketika memimpin pertemuan yang dilangsungkan di ruang Meranti, Kantor Bupati Bukit Pelangi, sesaat aksi penyerahan piagam penghargaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), Senin (4/6/2018).
Sementaara belanja daerah Kutim tahun anggaran 2018 sebesar Rp 2, 8 triliun lebih. Masing-masing belanja langsung Rp 1,9 triliun dan Rp belanja tak langsung Rp 957 miliar lebih.Yang teramsuk belanja langsung yakni pegawai Rp 171 miliar, belanja barang dan jara Rp 855 miliar serta belanja modal Rp 907 miliar.
Adapun yang belum sama sekali menyampaikan laporan di Bagian Pembangunan Sekab Kutim, yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanahan, Sekretariat Korpri, Bagian Hukum Setkab, Bagian Humas dan Protokol Setkab, Bagian Sumber Daya Alam, Kecamatan Sangatta Utara, Kecamatan Muara Wahau, Kecamatan Muara Ancalong, Kecamatan Rantau Pulung, Kecamatan Batu Ampar serta Kelurahan Singa Geweh.
"Duabelas SKPD (Satuan Kerja Peerangkat Daerah, Red) belum sampaikan ke Tepra atau tim evaluasi penerapan anggaran. Ini diberi tanda warna merah," jelasnya.
Selanjutnya, ada 4.529 paket umum per 30 April 2018. Masing-masing Sementara perkembangan status lelang paket strategis non konstruksi sebanyak 272 paket. 60 paket selesai lelang, 203 paket yang belum dilelang, 8 paket dalam proses lelang, dan satu paket siap lelang.
Ketika bupati Kutim komforntasi terkait capaian pembangunan yang diberi tanda warna merah, SKPD yang dimaksud rata-rata menyatakan, laporan sudah siap. Hanya saja data laporan itu belum disampaikan ke tim evaluasi penyerapan pembangunan di Bagian Pembangunan Setkab. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar