Pesawat Susi Air |
KUTIM, KABARKALTIM.CO.ID- Bupati Ismunandar memerintahkan kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk segera membuat surat agar dikirim ke Kementerian Perhubungan terkait belum terlayaninya transportasi udara rute Balikpapan -Sangatta. Yang rencana penerbangan perdana Rabu, Maret 2018 lalu. Namun gagal terbang lantaran ada kerusakan pada sayap pesawat Susi Air.
"Surat ini dimaksud untuk memberitahukan kepada Menteri, bahwa Susi Air belum terbang. Jangan sampai nantinya, Susi Air hanya mengejar terget terbang. Tapi layanan masyarakat tidak terpenuhi. Ini yang perlu diwaspadai. Karena yang rugi 'kan Kutim sendiri," tegas Ismunandar usai rapat koordinasi di kantornya, Bukit Pelangi, Senin (9/4/2018).
Ismunandar (baharsikki/kk) |
Pesawat perintis milik Menteri Kelautan
dan Perikanan Susi Pudjiastuti -Susi
Air- .jelajahi langit Sangatta selama 5 hari dalam sepekan. Penerbangan rute
Sepinggan Balikpapan –Tanjung Bara Sangatta tiap Senin sampai Jumat. Dari
Balikpapan pukul 07. 40 Wita dan tiba di Tanjung Bara Sangatta pukul 08.20
Wita. Serta penerbangan dari Sangatta ke Balikpapan pukul 09.40 dan tiba di
Balikpapan pukul 10.20 Wita.
“Waktu tempuh hanya sekira satu
jam lamanya,” kata Kepala Bidang Udara Dinas Perhubungan Chairuddin belum lama
ini.
Penerbangan Susi Air rute
Balikpapan- Sangatta terhitung sejak Rabu 28 Maret 2018, dan berlaku 9 bulan
kedepan.Berikutnya, akan dievaluasi. Ongkos
per kursi (seat) dari Balikpapan
ke Sangatta Rp 640.000 per orang. Dan, harga tiket dari Sangatta ke
Balikpapan Rp 380.000 per orang. Susi Air hanya tersedia 10 seat untuk
penumpang.
Untuk mendapatkan tiket dari
Balikpapan ke Sangatta, penumpang bisa membeli di loket Susi Air Bandara Aji
Salehuddin Sepinggan Balikpapan. Sedangkan rute dari Sangatta ke Balikpapan
calon penumpang bisa membeli tiket di Kantor Dinas Perhubungan, Kawasan
Perkantoran Bukit Pelangi.
Hal di atas disikapi bijak Wakil
Bupati Kasmidi Bulang. Dia mengatakan, jalur transportasi udara di Kutim
khususnya Sangatta memang sangat dibutuhkan masyarakat. Karena apabila ada
urusan genting di luar Kutim, warga bisa menggunakan jasa transportasi udara.
Kendati jumlah penumpang satu kali penerbangan harnya tersedia 10 kursi. Tapi
itu sudah lumayan daripada tidak ada sama sekali.
“Kadang ada urusan penting
mendadak mau berangkat atau ada tamu penting mau datang. Akhirnya tidak jadi,
karena kendala transportasi. Kalau ada layanan pesawat seperti ini bisa lebih
cepat sampai tujuan, dan urusan lebih mudah diselesaikan,” harap Kasmidi
Bulang.
Untuk 10 penumpang menurut wakil
bupati Kutim, sebaiknya dibagi dua, masing-masing 4 penumpang umum, dan 4 seat
jatah pejabat. Lagi-lagi, pertimbangan utama prioritas terbang yakni
kegentingan penumpang yang bersangkutan. Jangan semua seat diperiortaskan untuk
pejabat atau pengusaha. Tapi perlu pula ada ketersediaan seat bagi masyarakat
tiap penerbangan.
Selanjutnya, Kepala Bidang Perhubungan Darat Dishub Failu menyatakan, terlayaninya transpostari udara Sangatta- Balikpapan, otomasi pengguna saja transportasi udara lebih cepat sampai tujuan daripada lewat jalur darat. Naik mobil sewa perlu waktu tempuh sekira 8 jam lamanya dengan ongkos sekira Rp 180.000 atau Rp 200.000,- per orang. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar