Abdulloh Minta DPU Segera Bangun Kantor Kelurahan Graha Indah

Anggaran Sekira Rp 23 M, Waktu Pembangunan 18 Bulan

Abdulloh  (abram/kk)

BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Abdulloh SSos telah melaksanakan reses masa persidangan pertama 2018, untuk daerah pemilihan VI  anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kota Balikpapan. Kegiatan digelar Jumat (27/4/2018) bertempat di rumah kediaman Kelurahan Gunung Samarinda Kecamatan Balikpapan Utara.

Abdulloh yang juga Ketua DPRD Balikpapan kepada kabarkaltim menuturkan, agar Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan segera mempercepat pembangunan Kantor Kelurahan Graha Indah.


"Pembangunnnya telah dianggarkan. Sekarang tinggal tim teknis dari organisasi perangkat Daerah (OPD) dalam hal ini dinas PU melaksanakan sesuai dengan komitmennya, sesegera mungkin pembangunan kantor itu dilelang, agar cepat dibangun," kata Abdulloh. 

Warga mengikuti reses Abdulloh

Hingga saat ini pihak DPU belum melaksanakan pelelangan terkait proyek pembangunan kantor kelurahan tersebut, sehingga pembangunan pun belum bisa dilaksanakan.

Kehadiran kantor baru tersebut dinilai begitu penting. Karena saat ini, pemerintahan kelurahan itu kondisinya masih numpang di Kantor Kecamatan Balikpapan Utara, setelah kejadian kebakaran yang menghanguskan kantor kelurahan sewaan, beberapa waktu lalu.

"Kondisi kantor kelurahan ini beda dengan yang lain, pasca kebakaran lalu. Mereka saat ini numpang di kantor kecamatan. Jadi kantor kelurahan ini harus segera dibangun. Dan kami minta warga Graha Indah untuk bersabar," imbuh Abdulloh.

Dibeberkan Abdulloh, tahapan-tahapan menuju pembangunan telah berjalan. Tinggal eksekusi pembangunan. Untuk pembangunan ini, pihaknya telah menganggarkan kurang lebih Rp 23 miliar pada APBD 2018.

"Pembangunannya di tanah pemerintah dekat perumahan Graha Indah. Pembebasan lahan tahun 2016. Kemudian tahun 2017 sudah ada DED (Detail Engineering Desaign) . Tahun 2018 tinggal pembangunan fisik. Kami sudah anggarkan hampir Rp 23 miliar, dengan waktu pembangunan 18 bulan. Jadi tak ada alasan untuk tidak dilakukan, uang ada," tegas Abdulloh. (ahe)

Baca Juga :