Yusran Aspar |
Kabar ini sudah berhembus di masyarakat luas, dimana DPP Gerindra memberikan rekomendasi bukan kepada kadernya, melainkan kepada Isran Noor. Niat tulus Yusran Aspar yang selama ini membesarkan partai, berjuang, berkorban dan bertekad maju dalam pilgub menggunakan perahu Gerindra, namun niat tulusnya ibarat bertepuk sebelah tangan.
Berbincang khusus dengan kabarkaltim.co.id, Yusran Aspar mengakui, perihal pengunduran diri sebagai anggota/pengurus Gerindra Kaltim. Sangat bisa dipahami mengapa Yusran memilih mundur.
"Jika saya masih di dalam, takut ada fitnah, semisal dianggap menghambat, mengganggu, terkait rekomendasi DPP kepada Saudara Isran Noor dalam pilgub Kaltim. Jadi menghindari fitnah, saya memilih mundur," urai Yusran Aspar, Sabtu (30/12/2017).
Tak pernah terlintas dalam pikiran Yusran untuk mundur, karena telah akrab dan berjuang bersama dalam wadah Gerindra Kaltim. Surat pengunduran Yusran disertai dengan dokumentasi kegiatan selama 1 tahun Gerindra Kaltim.
Dia tak mengelak, menyesalkan dirinya tidak dipanggil dan diberi penjelasan terkait rekomendasi yang diberikan kepada pihak lain.
"Ada kami sesalkan, mengapa tidak dipangil, terkesan tidak dianggap. Jika dipanggil dan ada penjelasan, kami rasa bisa dipahami. Memang terasa menyakitkan, niat tulus, sudah lama bersama, sudah akrab, harus terpaksa pisah. Ini ibarat orang tua maksa cerai anaknya," urai Yusran Aspar.
Namun dukungan dan simpati kepada Yusran Aspar tidaklah berhenti. Dukungan dari berbagai elemen masyarakat terus mengalir untuk Yusran Aspar. Jelang pilgub Kaltim, dinamika politik kian dinamis. (rahman)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar