Agustus 23, 2017

Solidaritas Gerakan Agraria : Reforma Agraria Belum Dirasakan Rakyat


Aksi Solidaritas Gerakan Agraria
SAMARINDA, KABARKALTIM.CO.ID-Selasa (22/8/2017) simpang empat mall Lembuswana menjadi pilihan titik aksi oleh puluhan massa yang mengatas namakan dirinya Solidaritas Gerakan Agraria yang diinisiasi oleh organisasi mahasiswa “Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Samarinda yang dipimpin Bung Risal (ketua GMNI). 


Aksi dari GMNI kali ini adalah aksi solidaritas untuk Kawan-kawan petani Desa Pasir Datar dan Sukamulya Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi yang beberapa waktu lalu dikriminalisasi, saat memperjuangkan tanahnya yang dirampas oleh salah satu perusahaan.  


Dan aksi ini bukan hanya menyuarakan persoalan yang ada di Sukabumi tapi juga menyuarakan keresahan masyarakat Kutai Kartanegara, tepatnya Dusun Tudungan Desa Jembayan Kecamatan Loa Kulu yang hari ini diresahkan oleh perusahaan sehingga mereka harus gagal panen dan lahan mereka tidak bisa ditanami lagi dan air sungai yang setiap harinya masyarakat gunakan tercemari akibat limbah salah satu perusahaan. 


Bung Muslan korlap aksi menyatakan rezim Jokowi – JK mengenai program Reforma Agraria-nya telah gagal, menurut data Konsorsium Pembaruan Agraria tahun 2015 menunjukkan bahwa ada 252 konflik agraria dan di tahun 2016 naik hampir 100% menjadi 450 konflik dengan luasan wilayah 1.265.027 H dan melibatkan 86.745 KK dan diprediksikan di tahun 2017 terus mengalami peningkatan, dan menolak lupa bahwa perjuangan petani Kendeng melawan keserakahan perusahaan pabrik semen menggugurkan 1 Kartini ini semakin mempertegas bahwa reforma agraria di bawah kepemimpinan Jokowi – JK hari ini belum dirasakan oleh rakyat Indonesia. 


Humas Aksi Bung Dody menambahkan “Revolusi Indonesia tanpa land reform adalah sama saja dengan gedung tanpa alas, sama saja dengan pohon tanpa batang sama saja dengan omong besar tanpa isi, tanah tidak boleh menjadi alat penghisapan, tanah untuk Tani!! Tanah untuk mereka yang betul menggarap tanah!



“Tuntutan aksi hari ini “stop monopoli dan perampasan tanah rakyat, bebaskan 10 orang petani Sukabumi yang di kriminalisasi, laksanakan reforma agraria sejati, berikan hak demokrasi seluas-luasnya untuk gerakan rakyat, tetapkan lahan PT. Suryanusa Nadicipta sebagai obyek tanah reforma agraria, mendesak pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara untuk meninjau (bukan blusukan) keadaan Desa jembayan yang sampai sekarang belum dialiri aliran listrik, Mendesak pihak DPRD Provinsi Kaltim agar memaksimalkan penanganan dan serius mengawal kasus pencemaran lingkungan yang dilakukan pihak perusahaan,’ kata Bung Doddy. (*/tim kk)
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM