Hery Sunaryo |
Ketua Forum Masyarakat Transparansi (Format) Hery Sunaryo menegaskan, beda lagi tahun ini ada lagi aturan terkait zonasi, calon siswa tidak bisa bersaing atau mendaftar di sekolah favorit yang berada di luar zona yang telah dibentuk.
"Setiap calon siswa hanya boleh mendaftar maksimal di tiga SMA negeri sesuai zona tempat tinggal plus satu SMK,” kata Hery, Kamis (15/6/2017).
Hal ini dikhawatirkan akan
menimbulkan gejolak, sebab akan banyak siswa berprestasi yang tak bisa mendaftar
ke sekolah yang secara fasilitas dan kualitas tercukupi, atau yang dikenal
sekolah favorit.
"Hal ini tentu menjadi kerugian bagi masyarakat atau calon siswa, sebenarnya tidak jadi masalah mau pakai sistem zonasi tetapi coba lakukan evaluasi ,apakah terkait sarana prasarana pendidikan di Balikpapan berstandar rata, baik secara fasilitas maupun kualitas,” tegasnya.
"Hal ini tentu menjadi kerugian bagi masyarakat atau calon siswa, sebenarnya tidak jadi masalah mau pakai sistem zonasi tetapi coba lakukan evaluasi ,apakah terkait sarana prasarana pendidikan di Balikpapan berstandar rata, baik secara fasilitas maupun kualitas,” tegasnya.
"Kalau memang sudah berstandar
rata tidak ada sekolah favorit atau sekolah tidak favorit silakan saja mau
pakai sistem apa saja boleh. Karena yang harus dipahami bersama bahwa salah satu
tujuan bernegara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui mekanisme sistem
pendidikan yang baik, adil dan proporsional tanpa ada diskriminasi. Kami melihat
bahwa amburadulnya sistem pendidikan terkait kebijakan penerimaan siswa baru di Kota Balikpapan sangat terkait erat dengan kualitas kinerja DPRD Kota Balikpapan,” ucap Hery.
Polemik yang terjadi ini
menggambarkan rendahnya kualitas kinerja DPRD, padahal saat Pileg mau
dipilih, gembar gembor akan memperjuangkan pendidikan yang berkualitas di Kota
Balikpapan, nyatanya begitu duduk lupa dengan janji manisnya. Dengan tiga fungsi
yang dimiliki DPRD baik fungsi pengawasan, budgeting dan legislasi, harusnya DPRD Balikpapan mampu menciptakan sistem pendidikan yang bekualitas di
Balikpapan terlebih salah satu visi sebagai kota pendidikan.
"Bagaimana pendidkan kita di
Balikpapan mau berkualitas kalau DPRD sibuk hanya ngurusin agenda politiknya
masing-masing? Lupa dengan berbagai tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil
rakyat. Untuk itu kami mengajak semua elemen masyarakat Kota Balikpapan dan juga
instansi pemerintah baik Kepolisian, Kejaksaan, Tim Saber Pungli Kota
Balikpapan, untuk sama-sama bergerak melakukan pengawasan terhadap penerimaan
siswa baru tahun ajaran 2017-2018 ini,” harap Hery.
Dikatakan, kepada para kepala
sekolah, guru-guru, jangan coba-coba memanfaatkan momen ini untuk ajang mencari
uang suap, demi keuntungan pribadi, sekolah juga harus memperhatikan kinerja guru masing-masing dengan membangun
kerja sama komunikasi kepada orang tua siswa, dengan harapan terciptanya
harmonisasi antara guru, siswa dan orang tua siswa.
"Sehingga dapat menciptakan suasana pendidikan yang benar-benar dapat mencerahkan dan mencerdaskan dalam menggali keunggulan sekolah masing-masing seperti akademik atau lingkungan dan sebagainya,” tegas Hery. (beny)
"Sehingga dapat menciptakan suasana pendidikan yang benar-benar dapat mencerahkan dan mencerdaskan dalam menggali keunggulan sekolah masing-masing seperti akademik atau lingkungan dan sebagainya,” tegas Hery. (beny)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar