 |
| Jeriko Noldi |
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Ketua Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formak) Kaltim Jeriko Noldi angkat bicara soal permasalahan pembayaran lahan Cemara Rindang di Kota Balikpapan. Dihubungi media ini, Jeriko menegaskan, sebagaimana pernyataan ahli waris Aji Mahligai Aji Muh Sulaiman dari Tim 9, Aji Sastra Wijaya, yang menilai ada pembayaran yang diduga salah sasaran.
"Jika ada data atau temuan, laporkan saja ke KPK. Bagusnya laporkan, kita semua perlu bergerak dalam upaya-upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi," ungkap Jeriko, Jumat (26/5/2017).
Pihaknya pun siap membantu, jika memang ada data atau temuan, Formak Kaltim siap menindaklanjutinya untuk dilaporkan ke KPK.
"Ya, intinya jika ada temuan dan data, kami siap laporkan ke KPK," tegasnya lagi.
Sebagaimana diberikan sebelumnya, tim 9 Aji Sastra Wijaya, menilai ada pembayaran yang diduga salah sasaran. Pihaknya pun mengharapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI untuk mengusut kasus sengketa lahan tersebut.
"Tindakan untuk menunda-nunda pembayaran tanah Cemara Rindang adalah hal yang janggal. Kami menilai ada pembayaran yang salah sasaran, tidak punya bukti kuat selaku pemilik sah lahan Cemara Rindang," sebut Aji Sastra Wijaya.
Aji Sastra Wijaya menerangkan, lahan di Cemara Rindang merupakan lahan bersegel yang diserobot, pihaknya menang perkara di Mahkamah Agung (MA).
"Kami yang menang di Mahkama Agung, data kami yang menang malah penyerobot yang dibayar," kata dia.
Pihaknya pun, mendesak KPK untuk segera menangani kasus tersebut. "Kami selaku ahli waris Aji Mahligai, menduga adanya pembodoh-bodohan, penzoliman demi keuntungan pribadi. Memanfaatkan data kami sejumlah pewaris sah tim 9 yang sudah ditetapkan pengadilan agama Tenggarong no 0494/pdt-p/2015-pa. Kmai dari pewaris sah Tim 9, demi tegaknya keadilan kami meminta jangan dipermainkan persoalan ini. Kami mendesak KPK untuk turun tangan," tegas Aji sastra Wijaya. (usjkt/tw)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar