Sebanyak 59 rudal Tomahawk ditembakkan dengan sasaran Pangkalan Udara Shayrat yang disebut telah digunakan Suriah untuk melepaskan serangan kimia dengan gas Sarin. Donald Trump pun sempat memberi pidato menggebu-gebu sebelum meluncurkan serangan.
"Bahkan bayi-bayi yang cantik dibunuh secara kejam dalam serangan yang sangat biadab ini. Tak ada anak Tuhan yang harus mengalami kengerian semacam ini," tegas Trump.
Keputusan Donald Trump itu disebabkan oleh beredarnya foto seorang pria yang menggendong kedua anak lelaki kembarnya yang tewas oleh serangan gas kimia tersebut. Dua bayi berusia 9 bulan itu adalah anak dari Abdul Hamid Youssef, yang kehilangan 25 anggota keluarganya dalam serangan itu.
Foto Youssef yang menangis sambil memeluk kedua bayinya yang terbungkus kain putih itu menjadi viral di media sosial. Hal ini senada dengan yang dituturkan oleh seorang pejabat senior Amerika kepada CNN, jika foto itu yang menggerakkan hati seorang Donald Trump untuk mengambil keputusan tegas.
Rudal-rudal tersebut ditembakkan dari dua kapal perang AS jenis perusak, yaitu USS Porter dan USS Ross, yang biasa bersiaga di Laut Mediterania. Serangan terarah itu ditujukan pada pesawat tempur, landasan udara dan pusat pengisian bahan bakar di pangkalan udara Suriah. [*\cnn\maxor]
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar