Simulasi penanggulangan bencana di SLBN Balikpapan |
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Membangun
kesadaran kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana perlu
ditingkatkan. Dalam rangka Hari Kesiapsiagaan
Bencana Nasional (HKBN) serentak seluruh Indonesia, dilakukan simulasi
penanggulangan bencana gempa bumi dan sosialisasi pencegahan kebakaran, seperti dilakukan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Balikpapan di halaman sekolah, Rabu (26/04/2017).
Kepala SLBN Priyo Mulyono mengatakan, kegiatan dalam rangka HKBN karena sekolah
luar biasa ini mendidik anak-anak melalui kebutuhan khusus. "Anak-anak kebutuhan
khusus ini dalam kesehariannya tentu ketika terjadi bencana, mereka akan
bergabung secepatnya dengan anak-anak yang normal yang mudah sekali untuk
menyelamatkan diri,” kata Mulyono kepada kabarkaltim di sela-sela acara
berlangsung.
"Anak-anak kami karena mereka gangguan penglihatan, pendengaran, autis sehingga mereka
harus dibiasakan mempersiapkan diri suatu saat terjadi bencana. Dan kegiatan ini memang akan rutin dilakukan supaya tidak hanya anak-anak siswa tapi
juga guru orang tua mempunyai kepedulian dari kesiapsiagaan apabila terjadi
bencana baik itu bencana gempa
bumi, bencana kebakaran, puting beliung dan sebagainya, di masyarakat maupun di
sekolah,” ucapnya.
"Terutama dukungan
dari pemerintah diharapkan sebenarnya kepada badan-badan yang memang
melakukan penanggulangan bencana memberikan pelatihan-pelatihan secara rutin, memberikan semacam bimbingan teknis kepada sekolah-sekolah tidak hanya di SLB
karena di semua sekolah sangat membutuhkan hal yang sama dan harus memiliki
kesiagaan dan juga kepedulian dinas-dinas yang terkait yaitu Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan,".
Peserta simulasi dan sosialisasi penanggulangan bencana ini sekitar 300 siswa, 52 satgas ditambah
anggota Tim SAR, Tagana, BPBD, Banda Indonesia dan Satgas yang lainnya,. "Diperkirakan
sekitar 500 orang yang terlibat dalam simulasi dan sosialisasi bencana ini,” ucapnya.
"Ini kepedulian kami, ingin anak-anak kami punya
kesiapsiagaan, karena kami tidak mendapatkan biaya dari manapun. Kami
menggunakan biaya mandiri. Kami mengharapkan kegiatan-kegiatan ini disuport dananya dari instansi yang terkait. Minimal
menyediakan konsumsi untuk Ttimnya yaitu Tim Satgas," tegas Mulyono. (beny)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar