![]() |
Ignatius Jonan (Foto: Antara) |
KABARKALTIM.Co.Id, Kutai Kertanegara - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menawarkan pembagian saham minyak dan gas bumi (shares down)
Blok Mahakam, Kalimantan Timur, sebesar 39 persen kepada Total E&P
Indonesie dan sebagai operator gabungan bersama Pertamina.
"Kami menawarkan ke Pertamina untuk mengajak kontraktor yang sudah
ada, dalam kasus Blok Mahakam, kami minta Pertamina untuk mengusai 51
persen saham, 39 persennya ditawarkan kepada Total E&P dan 10
persennya untuk (Participating Interest) pemerintah daerah," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan ketika meninjau Blok Mahakam di Kalimantan Timur, Sabtu (11/3).
Kementerian ESDM juga membolehkan Total E&P menjadi operator Blok
Mahakam lagi atas koordinasi dengan Pertamina yang telah difasilitasi
oleh SKK Migas nantinya.
"Boleh saja Total E&P kembali menjadi operator, terganting
kesepakatan nanti, tapi saya kira akan menjadi operator gabungan bersama
Pertamina," kata Jonan.
Sementara itu, pihak Total E&P Indonesie sendiri masih mempertimbangkan
dan mempelajari kemungkinan penawaran Participating Interest (PI)
sebesar 39 persen tersebut.
"Kami masih mempelajari, nanti saya akan laporkan kepada Total pusat,
mudah-mudahan sebentar lagi bisa ada hasilnya. Nanti akan segera
dibicarakan bersama Pertamina dan SKK Migas," kata Presiden dan General
Manager Total E&P Indonesie (TEPI) Arividya Noviyanto.
Noviyanto mengatakan Blok Mahakam telah dieksploitasi oleh Total
E&P hingga saat ini sekitar 70 persen. "Setidaknya hingga saat ini
sudah 70 persen, namun masih banyak potensi-potensi yang masih belum
dipelajari," katanya.
Blok yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Total
E&P Indonesie (TEPI) dan Inpex Corporation akan berakhir kontraknya
pada 31 Desember 2017. Saat ini blok Mahakam dalam tahap transisi
pengelolaan dari kontraktor eksisting kepada kontraktor baru yaitu PT
Pertamina Hulu Mahakam (PT PHM).
Kontrak Kerja Sama (KKS) Blok Mahakam telah ditandatangani antara SKK
Migas dengan PT PHM tanggal 29 Desember 2015 dan akan berlaku efektif
pada tanggal 1 Januari 2018.
Total dan Inpex Corporation menjadi operator pengelola Blok Mahakam
sejak 1966 silam saat Kontrak Kerja Sama (KKS) WK Mahakam ditandatangani
pada tanggal 6 Oktober 1966 dan berakhir tanggal 30 Maret 1997. Kontrak
tersebut telah diperpanjang pada tanggal 11 Januari 1997 dan akan
berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Blok ini meliputi lapangan gas
Peciko, Tunu, Tambora, Sisi-Nubi dan South Mahakam. Selain itu
termasuk juga lapangan minyak Bekapai dan Handil.
Wilayah Kerja ini memiliki luas 2.738,51 km2 dan terletak di Provinsi
Kalimantan Timur serta merupakan wilayah kerja onshore dan offshore. WK
Mahakam mulai berproduksi pertama kali pada tahun 1974. Rata-rata
produksi tahunan WK Mahakam saat ini adalah gas sebesar 1.635 mmscfd
(juta kaki kubik per hari) serta minyak bumi sebesar 63.000 bopd (barrel
oil per day). [/maxor]
Sumber: ANTARA
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar