Februari 22, 2017

Sebagai Pejabat Publik "Rizal-Rahmad" : Jangan Terlena dengan Agenda Politik Praktis

CATATAN AKTIVIS NG PRIYONO 

35 tahun sudah (1982) saya tinggal dan menetap di Kota Balikpapan. Sejak Wali Kotanya Kolonel Sarifuddin Yoes. Yang disebut "Wagila", Wali Kota Gila Bola dan mampu mendongkrak semangat para punggawa Persiba untuk menerobos Gelora Bung Karno Jakarta.

Kota Balikpapan pun mampu mengukir prestasi sangat gemilang. Dengan mendapatkan anugerah atau penghargaan  tertinggi dari Presiden Soeharto yaitu PARASAMNYA PURNA KARYA NUGRAHA, keberhasilan pembangunan di segala bidang. Walaupun saat itu moda angkutan umum kita di Balikpapan dikenal dengan sebutan TAXI JAMBAN. Memang bukan secara fisik saja parameter Parasamnya Purna Karya Nugraha saat itu. 

10 tahun kemudian, pembangunan Kota Balikpapan dinahkodai Kolonel Tjujup Suparna (putra asli Balikpapan yang kebetulan lahir di Jawa Barat). Tjujup Suparna mendapat julukan sebagai 'WAGIMAN' Wali Kota Gila Taman, konsisten, cermat dan tidak pernah kompromi dengan persoalan sampah dan kebersihan. 

Kebiasaan Pak Tjujup yang dapat diteruskan oleh penerusnya adalah : kalau pagi keliling kota cari sampah dan tidak segan-segan PUNGUT SAMPAH sendiri di jalanan, termasuk cek and richek taman-taman kota. Jadi wajahlah kalau Balikpapan mampu sejajarkan diri dengan Kota Surabaya, Malang, Magelang sebagai kota-kota terbersih dan menerima penghargaan ADIPURA. 

Imdaad Hamid, Wali Kota yang cerdas, cerdik, Iptek dan Iptaqnya kuat, kaya akan wacana-wacana ke depan yang sering diungkapkan dalam setiap kesempatan. Saya Ng Priyono saat itu sebagai anggota Wakil Rakyat dan Ketua KNPI Balikpapan. Sampai menyebut beliau sebagai 'WABANA' Wali Kota Banyak Wacana. 

Banyak konsep Imdaad Hamid tentang pendidikan (*Poltekba, tentang ekonomi/UMKM, pemuda mandiri dan mampu jadi tuan di rumah sendiri dst). Termasuk pada saat saya selaku Ketua KNPI punya gagasan membangun GRAHA PEMUDA, yang diharapkan mampu menjadi KAWAH CANRA DIMUKA-nya pemuda, calon-calon pemimpin masa depan Republik ini. Sebagai mantan aktivis, Imdaad pun tidak mampu menolaknya. Karena beliau tahu Ketua KNPI-nya sampai nekat Smack Down. 

SEKARANG, dalam era keterbukaan, pasar  global, kecepatan dan kekuatan teknologi serta kekuatan/ketajaman kontrol pers, kontrol LSM/Masyarakat. RIZAL-RAHMAD sebagai pejabat publik dan pengemban amanah rakyat Balikpapan. Tidak boleh sibuk dengan agenda politik praktis untuk kepentingan pribadi semata.  Memang hal itu menjadi haknya masing-masing individu atau warna negara negara dan itu juga dijamin Undang-undang. 

Akan tetapi sebagai pejabat publik, aparatur negara, nahkota kota ini dan sebagai manager belia berdua harus selalu hadir pada setiap masyarakat memerlukan. Saya menilai, Rahmad Mas'ud sebagai Wawali hingga saat ini belum banyak yang dilakukan. Khususnya bidang pengawasan pembangunan, pengawasan aparatur/pegawai di lingkup Sekdakot Balikpapan. Kita tunggu kiprah Pak Wawali untuk kota ini, bukan hanya visi dan misi serta orasi dalam kampanye pilkada yang lalu, walaupun saya dalam penjara/rutan. Akan tetapi hati dan telinga saya masih mampu merekam aktivitas di balik dinding hotel prodeo. 

Malahan saya selaku Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI-KNPI) Balikpapan, beberapa kali mendengar informasi/laporan dari adik-adik pengurus KNPI, Pak Wawali kalau diundang dalam acara pemuda/KNPI, ya diharapkan kedatangannya. 

Saya juga tahu, Bung Rahmad sekarang masuk Partai Golkar sejak dilantik di Pantai Manggar dua bulan lalu. Terus saya dengar, ada keinginan menjadi Ketua Golkar Balikpapan. Itu sah-saja saja. Saya sendiri juga pingin, tapi saya sendiri mengedepankan etika organisasi dan taat AD/ART serta peraturan organisasi (PO). Yang terpenting bagi saya kader Golkar, insya ALLAH....tiada hari tanpa BERKARYA untukmu Indonesiaku, amin. 

Kepada seluruh mantan-mantan aktivis pemuda/KNPI, aktivis kepemudaan, sahabat-sahabat pimpinan OKP anggota KNPI dan adik-adikku yang sangat saya banggakan pengurus DPD KNPI Balikpapan dan PTK KNPI Balikpapan. Saya NG Priyono Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI-KNPI) Balikpapan, mengimbau dan mengingatkan kepada kita semua. Sebagai aktivis organisasi agar selalu mengedepankan azas musyawarah untuk mufakat, taat pada AD/ART serta peraturan organisasi (PO) dan junjung tinggi etika organisasi. (*/habis) 
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM