Menunggu Audiensi dengan Pemkot Balikpapan
 |
| Karyono dan Yenny (sigit s/kk) |
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Melalui tim kuasa hukum para pemilik barak di rehabilitasi sosial Km 17 Balikpapan Utara, menyampaikan jika menunggu audiensi dengan Pemkot Balikpapan, sebagaimana yang telah disampaikan tim gabungan saat berkunjung ke rehabilitasi sosial Km 17. Hal ini disampaikan kuasa hukum yang terdiri Karyono SH, Yenny SH dan Bambang SH saat konferensi pers, Rabu (1/2/2017).
"Tim gabungan dari Pemkot saat berkunjung ke rehabilitasi sosial Km 17, termasuk ingin mengajak mediasi. Para pemilik barak juga warga Balikpapan yang taat aturan dan memahami proses hukum. Mereka (para pemilik barak) menunggu audiensi dengan Pemkot tersebut," ungkap Karyono.
Karyono menegaskan, aset yang ada di rehabilitasi sosial Km 17 itu adalah milik masing-masing para pemilik barak. Hal itu dibuktikan dengan pelunasan cicilan terkait lahan dan bangunannya.
"Jadi itu aset (lahan dan bangunannya) milik mereka sendiri. Ada bukti kepemilikan dari tanda pelunasan pencicilan," tegas Karyono.
Tim kuasa hukum yang bersama salah satu perwakilan warga Km 17 H Mahfud membeberkan, jika awalnya di tahun 1985 pemerintah kota saat itu ingin menjadikan satu tempat rehabilitasi, dengan membentuk Badan Penanggulanan dan Rehabilitasi sosial (BPRS), yang akhirnya menunjuk lokasi di Km 17. Dari BPRS tersebut dibentk UPT BPRS yang menangani keseharian.
"Yang membangun saat itu PT Adang Sumber Urip. Akhirnya warga mencicil, dan ada bukti-bukti pelunasan. Jadi itu memang milik atau aset warga setempat," beber tim kuasa hukum dan Mahfud.
Lanjut kuasa hukum, jika Pemkot Balikpapan nantinya ingin memanfaatkan kawasan tersebut semisal untuk kegiatan perekonomian atau kegiatan lainnya, warga setempat mengharapkan ganti rugi.
"Yang jelas karena itu aset atau milik warga setempat, jadi mereka mengharapkan ganti rugi," tegas Karyono. (tim kk)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar