16 Januari 2017
KABARKALTIM.Co.Id, Balikpapan - Saat ini USB Type-C atau USB-C mulai banyak digunakan pada smartphone, bahkan mungkin sudah menjadi port standar untuk gadget baru. Pasalnya, USB Type-C (USB 3.1) ini menawarkan kecepatan transfer data yang lebih tinggi, yakni 10 GB per detik atau sekitar 20 kali lebih cepat dari port USB tipe lama.
Selain itu, USB Type-C memiliki bentuk yang simetris. Jadi, anda tidak perlu lagi bingung cara mencolokkan kabel yang benar.
Ya, USB-C berpotensi mengubah dunia gadget menjadi lebih baik, tapi masih belum cukup aman. Masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan USB-C aman untuk semua orang.
Seperti dilansir dari AndroidCentral, berikut adalah 5 fakta mengejutkan dari bahaya USB Type-C yang penting untuk diketahui oleh setiap pengguna gadget.
Inilah 5 Fakta Mengejutkan Tentang Bahaya USB Type-C:
Tingkat Bahaya yang Lebih Tinggi
Fakta yang mengejutkan pertama adalah teknologi USB Type-C ini memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan versi sebelumnya, yakni micro USB. Kebanyakan orang tidak sepenuhnya memahami mengapa USB-C sangat berbahaya.
Sebagai standar USB terbaru, USB Type-C dirancang dengan teknologi lebih canggih. USB-C mampu mengirim data lebih banyak dan lebih cepat, transfer daya pun lebih besar.
Itu adalah kelebihannya. Namun jika kualitas kabel USB-C tidak sesuai standar, maka dapat dengan mudah menghancurkan perangkat anda dalam sekejap.
Bahaya Kabel USB Type-C Palsu
Tidak hanya bisa merusak perangkat, penggunaan kabel USB-C palsu atau yang tidak sesuai juga dapat membahayakan penggunanya. Karena rancangan kabel USB-C ini lebih rumit dalam mengatur transfer data dan daya.
Tidak semua orang memiliki pengetahuan tentang teknologi yang mendalam. Bagaimana jika orang awam membeli kabel USB Type-C sembarangan, entah itu untuk cadangan atau sebagai pengganti?
Ya, dibutuhkan solusi secara nyata segera. Untuk keamanan, sebaiknya anda menggunakan kabel USB-C bawaan saja.
Kecurangan Produsen Aksesori
Beberapa produsen aksesori tertangkap basah menggunakan standar kabel micro USB dan hanya mengganti ujungnya saja seperti bentuk USB Type-C. Hal ini jelas dapat membahayakan karena bisa merusak perangkat anda yang pada dasarnya menggunakan USB Type C.
Jika memang USB-C anda rusak atau hilang, sebaiknya anda membeli pada produsen resmi dari smartphone yang anda gunakan. Pastinya lebih mahal, tapi lebih baik mengeluarkan sedikit lebih banyak uang untuk menjamin keamanan.
Fast Charging
Masalah ini juga bukan hanya soal kualitas kabel yang buruk, beberapa pabrikan ponsel juga diketahui tidak bermain sesuai dengan aturan yang ada. Contohnya USB Type-C diklaim dapat melakukan proses pengisian ulang baterai yang jauh lebih cepat. Teori tersebut mungkin benar adanya. Namun juga boleh dikatakan tidak sepenuhnya benar.
Contohnya begini, awalnya teknologi quick charge milik Qualcomm tidak kompatibel dengan USB-C. Namun, itu tidak menghentikan Qualcomm dan pabrikan ponsel untuk membawa fitur pengisian cepat. Terus, ada juga OnePlus dengan fast charging-nya.
Meskipun kabar baiknya, pembuatan kabel USB Type-C dengan spesifikasi khusus menghadirkan fitur Quick Charge. Namun kabar buruknya, kabel USB Type-C standar berkualitas buatan produsen aksesori pihak ketiga pun tidak bisa digunakan. Jika memaksa, berpotensi untuk menimbulkan masalah yang sangat serius bagi pengguna yang membeli kabel murah secara online.
Belum Ada Standardisasi
Alih-alih mengikuti panduan untuk membuat USB-C standar yang kompatibel dengan banyak perangkat, banyak pabrikan ponsel yang malah lebih suka menonjolkan fitur tertentu yang sebenarnya tidak lebih baik dari kelebihan USB Type-C itu sendiri.
Adalah benar kita tidak bisa mengelak perkembangan teknologi bukan. Namun seiring itu pula dibutuhkan kejelasan tentang spesifikasi USB Type-C tersebut dan perlunya standarisasi antara pihak pabrikan ponsel dan pihak ketiga pembuat aksesorinya. [maxor-/AC/techworld/net]
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar