Orasi Yusran Aspar di Apel Nusantara Bersatu
"Kita berkumpul
di lapangan ini adalah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita Indonesia masih
ada dan masih bersatu dan tak punya masalah di dalam negeri ini, saya sampaikan
orasi saya ini bukan kepada bangasa kita saja bahkan kepada bangsa asing yag
punya niat jahat terhadap negeri ini klemudia kepada penghianat-penghianat
bangsa jadi ini kkhusu kepada mereka,".
“Wahai bangsa asing yang
punya niat jahat terhadap Republik Indonesia anda keliru kalau melihat kami
berkelahi atau ada perpecahan di dalam negeri kami tidak pernah ada perpecahan
baik agama dan lainnya karena kami punya Pancasila sila pertama yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa yakinlah bahwa kami tidak ada persoalan dengan agama, kemudian kalau anda llihat di daerah-daerah
terjadi perkelahian antar suku itu maslah kecil bagi kami itu hanya ulah oknum,
karena kami punya sila Ketiga Persatuan Indonesia, insya Allah kami bisa
menyelesaikan persoalan itu,".
Kami masih punya
Pancasila dan kami masih punya rasa kemanusiaan yang adil dan beradab kami masih
punya Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan dan kami masih punya rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, jadi anda keliru kalau punya niat jahat terhadap bangsa ini.
Bangsa ini adalah
bangsa yang besar sekalipun anda jatuhkan 4 biji bom nuklir di republik ini kami belum apa-apa, kami punya lebih dari
17.000 pulau tidak masalah bagi kami sekalipun anda jatuhkan bom nuklir di
tempat kami ini jaadi jangan anda punya niat jahat terhadap Republik Indonesia
ini.
Kemudian kepada para
penghina bangsa saya ingin menukil beberapa kata-kata bijak dari Bapak
Prabowo, begini kata-kata beliau, kau tabuhkan genderang peperangan sekeras
halilintar di telingaku aku diam karena kau adalah saudaraku, kau hunuskan
pedang setajam sembilu di leherku aku tidak melawan karena kau adalah
saudaraku, kau taburkan fitnah sebusuk bangkai akupun diam karena kau adalah
saudaraku, kau gali lubang yang dalam untuk kuburanku aku pasrah kepada Allah
tapi jangan acoba-coba klau khianati bangsa ini aku akan melawan dan
jangan coba-coba kau keruk kekeyaan
bangsa ini kau bawa keluar negeri aku akan melawan.
Kemudia saya tutup
denga puisi karya Khairil Anwar : Aku, aku ini binatang jalang, dari kumpulan
yang terbuang, biar peluru menembus kulitku, aku tetap meradang menerjang, luka
dan bisa kubawa berlari, berlari hingga hilang pedih dan perih dan aku tidak
perduli aku inign hisdup seribu tahun lagi (humas8)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar