Tohar menyampaikan orasi |
"Indonesiaku,
Indonesiamu, Indonesia kita bersama", ini merupakan tema yang tertulis di spanduk besar terpampang di panggung acara Nusantara Bersatu di lapangan Petung
Penajam Paser Utara (PPU).
Sekretaris Daerah
Kabupten PPU H Tohar, Memulai orasinya Tohar melontarkan pertanyaan kepada
seluruh hadirin yang ikut dalam acara Nusantara Bersatu, apa makna berkumpulnya
warga di lapangan ini dengan berbagai latar belakang. ”Mari kita bertanya kepada
hati kita semua, bertanya dan instrospeksi kepada diri kita masing-masing untuk
apa kita hadir di sini,” tanya Tohar.
Kemajemukan Indonesia sebagai suatu anugerah |
"Kita lihat kanan kiri
kita saat ini, pakaian sudah tidak seragam, rambut juga tidak sama kulit tidak
sama tapi lihat apa yang kita ikatkan di kepala, hadirin menjawab Merah putih,
inilah yang mempererat persatuan kita, para pendiri negara kita sadar betul
bahwa negara kita didirikan dengan berbagai suku, macam-macam agama, macam-macam
latar belakang yang lain, itu kita sadar betul, oleh kerena itu kita datang
ke sini untuk datang menyegarkan kembali mengingatkan kita kembali bahwa Indonesia
didirikan atas bermacam-macam golongan, bermacam-macam suku, bermacam-macam
ras suku dan lain sebagainya kita sadar betul,".
Para pendiri negara
kita telah menancapkan Pancasila sebagai dasar Negara, pada sila ketiga ialah
Perasatuan Indonesia karena itu kita sadar betul Indonesia ini bisa eksis
karena persatuan dan Kesatuan, sangat menarik apa yang disampaikan ketua adat
Riduan, bahwa suku tetap ada karena itu tidak bisa kita nafikkan, Indonesia
berdiri diatas itu, ketika persatuan
harus kita jaga sekarang yang harus kita jaga apanya, perilaku kita terhadap
bangsa ini, kita hadair dengan berbagai latar belakang, mari kita sesuai dengan
latar belakang kita, kedepankan nilai-nilai yang positif sehingga bangsa ini
tetap tegak berdiri.
Kapolres PPU AKBP Teddy Ristiawan, juga menyampaikan orasinya. Teddy menyebut, perjuangan Rakyat Indonesia selama 350
tahun dijajah oleh Belanda, kita sama sama tahu bahwa kemerdekaan ndonesia
tidak didapat dari Undian, kemerdekaan dapatkan dari darah dan air mata
untuk itu mari kita isi kemerdekaan ini dengan
menjauhi narkoba. "Kita isi kemerdekaan dengan menghindari perpecahan, kita
berbeda-beda namun kita tetap Indonesi": kata Teddy.
Tak ketinggalan Dandim 0913 PPU Adi Suryanto. "Kita
buktikan bahwa kita tetap bangga dengan Indonesia, bangsa Indonesia merdeka
bukan pemberian, merdeka bukan hasil mengemis tetapi merdeka adalah hasil
berjuang, para orang tua kita berjuang mereka rela mati demi anak cucunya, kita yang ada di sini pun lebih
baik mati daripada anak cucu kita dijajah, sekarang kita yang hasur mengisi
kemerdekaan ini,".
"Salah satu contoh
pelajaran SD bila satu lidi sangat mudah
untuk dipatahkan, namun jika lidi bersatu seperti sapu sulit dipatahkan
demikian pula Negara Indonesia berpecah
belah mudah dihancurkan namun bila bersatu dalam bingkai NKR niscaya tak akan
bisa dipatahkan atau dihancurkan oleh siapapun mari tetap menjaga persatuan dan
kesatuan Repubilk Indonesia,". (humas8)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar