Yusran Aspar memperlihatkan video Kompor Rakyat |
PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran
Aspar kenalkan sebuah inovasi baru teknologi tempat guna yang sedang
dikembangkan Pemerintah Kabupaten PPU berupa kompor rakyat berbahan bakar biji kelapa
sawit kepada ratusan mahasiswa Balikpapan asal PPU yang sedang menggalar
kegiatan di Wahana Wisata Apiapi (WWA), Minggu (20/11/2016).
Dikatakan Yusran, kompor rakyat
tersebut mirip kompor konvensional biasa, namun tak memiliki sumbu. Di bawahnya
terdapat tabung panjang untuk biji kelapa sawit dan kipas guna mengatur tekanan
api.
Dia menyebut, gagasan brilian itu dikerjasamakan dengan sebuah Perusahaan di Balikpapan yang mendesain bentuk kompor. Kompor rakyat ini sebelumnya juga sudah didemokan di depan ibu-ibu, dan disambut baik. Karena kualitas apinya setara kompor berbahan bakar elpiji dan minyak tanah.
Dia menyebut, gagasan brilian itu dikerjasamakan dengan sebuah Perusahaan di Balikpapan yang mendesain bentuk kompor. Kompor rakyat ini sebelumnya juga sudah didemokan di depan ibu-ibu, dan disambut baik. Karena kualitas apinya setara kompor berbahan bakar elpiji dan minyak tanah.
“Yang jelas kompor sawit ini
sangat terjangkau dan hemat biaya. Dengan lima belas butir biji sawit yang
digunakan sebagai bahan bakar telah mampu menghidupkan kompor selama satu jam.
Terobosan ini sangat tepat digunakan oleh masyarakat kita khususnya di wilayah
pedesaan yang masih sulit memperoleh tabung gas,“ jelas Yusran.
Peragaan Kompor Rakyat |
Ditambahkan dia, cara penggunaan
kompor sawit tersebut juga sangat mudah dan sederhana. Biji sawit yang telah
terpisah dari tandan sebelumnya dikeringkan terlebih dahulu. Kemudian dalam
proses penggunaannya, biji sawit dimasukkan ke dalam kompor yang telah didesain
khusus sebagai kompor sawit yang
selanjutnya disulut dengan api.
“Kualitas yang dihasilkan juga
tidak kalah dengan kompor gas, satunya adalah api mampu menyala dengan warna
biru," ujarnya.
Yang menarik, lanjut Yusran,
energi panas kompor tersebut bisa dikonversikan menjadi arus listrik. Dapat
dimanfaatkan untuk keperluan alat elektronik, seperti pengisian baterai
handphone dan sebagainya. Dikatakan, teknologi inovatif ini lebih hemat,
sesuai untuk masyarakat PPU dimana buah kelapa sawit berlimpah dengan
perkebunan kelapa sawit yang ada di PPU lebih dari 48 ribu hektare.
Yusran mengatakan, kompor rakyat
ini diharapkan akan sangat membantu masyarakat kabupaten PPU khususnya di zaman
yang cukup sulit seperti saat ini.
"Lebih hemat bisa
menggunakan kompor ini dibandingkan menggunakan tabung gas. Makanya saya
harapkan ibu-ibu bisa mencoba gunakan kompor ini. Kompor multifungsi itu
dibanderol hanya Rp 150 ribu per unit," ujarnya. (humas6)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar