![]() |
Peluncuran Program Desa Mantan di Sesulu |
PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-Seluruh
elemen masyarakat khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)
diharapkan bersatu mengatasi lemahnya perekonomian nasional. Apalagi,
perlambatan perekonomian tidak hanya terjadi di PPU dan Kalimantan Timur, hampir di seluruh Indonesia. Demikian dikemukakan Bupati Penajam
Paser Utara Yusran Aspar saat peluncuran Program Desa Mantap "Desa
Melayani Administrasi Berbasis Aplikasi" di aula Desa Sesulu Kecamatan
Waru, belum lama ini.
Menurut Yusran, mengeluh dengan kondisi ekonomi sekarang
tidak akan menyelesaikan persoalan. “Kalau hanya mengeluh saja,
bagaimana bisa teratasi, khususnya untuk Pemerintah Desa bisa
memanfaatkan ADD, DD maupun Dana Bantuan Provinsi atau bahkan bantuan
CSR perusahaan untuk membangun infrastuktur, membangun desa, dan
memanfaatkan otonomi desa dengan baik. Jangan hanya mengeluh, kita sudah
ada UPT-PU di tiap kecamatan, desa tinggal membeli materialnya, pasti
bisa teratasi bukan hanya mengeluh dan mengeluh, " katanya.
APBD Kaltim pernah menembus angka Rp15 triliun. Namun, saat
ini, APBD Kaltim tinggal Rp 6 triliun. Begitu juga dengan PPU, yang
dulunya APBD PPU mencapai Rp 2 triliun kini tinggal Rp 1,3 triliun. Nasib
serupa juga terjadi di sebagian kabupaten/kota di Kaltim.
“Bisa dikatakan saat ini Kaltim tengah mengalami musibah besar yang
sangat memprihatinkan tetapi kita tidak boleh mengeluh, manfaatkan yang
ada,” ujarnya di hadapan para Kades se-Kabupaten PPU.
Menurut Yusran, bila masing-masing kabupaten/kota di Kaltim
kehilangan APBD hingga sebesar Rp1 triliun dan provinsi kehilangan
sebesar hampir Rp 10 triliun, dipastikan Kaltim saat ini tengah
kehilangan APBD hingga Rp 15 triliun dalam setahun. Jika penurunan ini
terjadi selama dua tahun, maka dipastikan Kaltim akan kehilangan APBD
hingga Rp 30 triliun.
“Itu artinya musibah
tersebut telah melebihi peristiwa bencana tsunami besar di Aceh yang
dalam pemulihan pasca bencana (memakan anggaran) sekitar Rp 30 triliun.
Dalam kondisi seperti ini, wajar apabila Kaltim mengibarkan bendera
setengah tiang seperti ketika terjadinya bencana di Aceh,” tutur Yusran.
“Intinya, kita tidak
boleh menyerah. Apa yang bisa kita lakukan, lakukan. Jangan sampai
menyerah dengan kondisi apa pun. Sesulit apa pun mari kita berusaha
sebaik-baiknya mengatasi,” ujar Ketua DPD Gerindra Kaltim ini.
“Ya kita semua
tahulah, ekonomi kita melambat . Kalau saya hanya bisa menyampaikan,
ayolah kita sama-sama berusaha memperbaikinya, dengan kata kerja keras, kerja cerjdas, kerja ikhlas dan kerja jamaah, insya Allah semua akan
teratasi, jangan hanya aplikasinya aja yang mantap tetapi semuanya harus
mantap,” ucapnya.
Sekadar diketahui,
APBD PPU tahun 2016 sebesar Rp 1,4 rrilliun diperkirakan APBD 2017 sekitar
hanya Rp 1.03 trilliun dan tidak menutup kemungkinan hanya Rp 900 milliar
akibat penurunan harga dana bagi hasil migas (DBH) yang hanya cukup
untuk belanja daerah tetapi sang Bupati mengajak masyarakat untuk tidak
mengeluh dan bersama-sama memperbaiki kondisi yang dialami saat
ini. (*/hmd).
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar