SANGATTA, KABARKALTIM.CO.ID-
Kelompok Tani Gotong Royong (KTGR) Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai
Timur (kutim) menggelar panen perdana jagung hibrida pada lahan seluas 16
hektare. Panen raya jagung disemarakan anggota DPRD Agus Aras, Pelaksana Tugas
Kepala Dinas Pertanian ( Plt Kadistanak) Marjoni, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)
Suharman, serta unsur perwakilan pimpinan kecamatan.
Ketua KTGR Tarmidi
mengatakan, penanaman jagung dilakukan Juni 2016 pada lahan seluas 16 hektare
dari potensi lahan lebih dari 100 hektare. Tiap hektare ditanami benih jagung
hibrida seberat 12 kilogram. Hanya saja komunitas KTGR menghadapi kendala dalam
upaya budidaya komoditi pangan tersebut.
“Kami kesulitan
biaya budidaya. Juga soal pemasaran, serta kesulitan mengatasi serangan hama
tikus,” beber Tarmidi di hadapan pejabat Pemkab Kutim, dan warga setempat,
Kamis (15/9/2016).
Harga pupuk belum
terjangkau petani. Kendati pupuk tersebut sudah ada disubsidi pemerintah. Namun
petani Teluk Pandan belum mampu membeli. Terkait pemasaran hasil panen, petani
kesulitan menjual dengan harga stabil. “Tolong Dinas Pertanian ikut mencarikan
jalan keluar mengenai masalah yang dihadapi petani,” harap Tarmidi optimistis.
Mendengar keluhan
warga KTGR, Plt Kadistanak Marjoni menyambut apresiasi semangat para petani
dalam menjaga ketahanan pangan jagung di Kutim. “Silahkan masukan surat
permohonan di kantor Dinas Pertanian. Kami siap membantu,” janjinya.
Distanak Kutim
berupaya mengalokasikan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja
Nasional (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaltim, dan APBD
Kutim untuk budidaya jagung hibrida. Distanak Kutim juga siap memfasilitasi
pemasaran jagung. Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyatakan
bakal siap membeli dan menampung jagung
petani dengan harga tiga ribuan rupiah per kilogram.
“Kalau hama tikus,
rasa-rasanya sulit dibasmi. Karena tanaman dibatasi menggunakan pestisida.
Justru tanaman dianjurkan diberi bubuk organik,” harapnya.
Sedangkan Ketua
Fraksi Partai Demokrat Agus Aras menyatakan, proposal KTGR sudah ada di meja kerjanya.
Isnya Allah, bantuan dana aspirasi dewan
bisa direalisasikan pertengahan 2017 mendatang. Bahkan melalui rapat kerja
nasional Perhimpunan Tani Terpadu mencuat kebutuhan pangan jagung sekira 4.000
ton. Jagung ini untuk pakan ternak. “Saya sangat setuju budidaya jagung. Di
Sidrap Sulsel masih membutuhkan pakan ternak,” katanya usai melakukan aksi
panen jagung simbolis bersama Kepala Desa Baharuddin, Babinsa Sersan Taking. (ri)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar