September 15, 2016

Panen Jagung Hibrida di Teluk Pandan

Panen jagung hibrida perdana. (bahar sikki/kk)
SANGATTA, KABARKALTIM.CO.ID- Kelompok Tani Gotong Royong (KTGR) Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur (kutim) menggelar panen perdana jagung hibrida pada lahan seluas 16 hektare. Panen raya jagung disemarakan anggota DPRD Agus Aras, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian ( Plt Kadistanak) Marjoni,  Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Suharman, serta unsur perwakilan pimpinan kecamatan.

Ketua KTGR Tarmidi mengatakan, penanaman jagung dilakukan Juni 2016 pada lahan seluas 16 hektare dari potensi lahan lebih dari 100 hektare. Tiap hektare ditanami benih jagung hibrida seberat 12 kilogram. Hanya saja komunitas KTGR menghadapi kendala dalam upaya budidaya komoditi pangan tersebut.

“Kami kesulitan biaya budidaya. Juga soal pemasaran, serta kesulitan mengatasi serangan hama tikus,” beber Tarmidi di hadapan pejabat Pemkab Kutim, dan warga setempat, Kamis (15/9/2016).

Harga pupuk belum terjangkau petani. Kendati pupuk tersebut sudah ada disubsidi pemerintah. Namun petani Teluk Pandan belum mampu membeli. Terkait pemasaran hasil panen, petani kesulitan menjual dengan harga stabil. “Tolong Dinas Pertanian ikut mencarikan jalan keluar mengenai masalah yang dihadapi petani,” harap Tarmidi optimistis.

Mendengar keluhan warga KTGR, Plt Kadistanak Marjoni menyambut apresiasi semangat para petani dalam menjaga ketahanan pangan jagung di Kutim. “Silahkan masukan surat permohonan di kantor Dinas Pertanian. Kami siap membantu,” janjinya.

Distanak Kutim berupaya mengalokasikan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaltim, dan APBD Kutim untuk budidaya jagung hibrida. Distanak Kutim juga siap memfasilitasi pemasaran jagung. Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyatakan bakal  siap membeli dan menampung jagung petani dengan harga tiga ribuan rupiah per kilogram.

“Kalau hama tikus, rasa-rasanya sulit dibasmi. Karena tanaman dibatasi menggunakan pestisida. Justru tanaman dianjurkan diberi bubuk organik,” harapnya.

Sedangkan Ketua Fraksi Partai Demokrat Agus Aras menyatakan, proposal KTGR sudah ada di meja kerjanya. Isnya Allah, bantuan  dana aspirasi dewan bisa direalisasikan pertengahan 2017 mendatang. Bahkan melalui rapat kerja nasional Perhimpunan Tani Terpadu mencuat kebutuhan pangan jagung sekira 4.000 ton. Jagung ini untuk pakan ternak. “Saya sangat setuju budidaya jagung. Di Sidrap Sulsel masih membutuhkan pakan ternak,” katanya usai melakukan aksi panen jagung simbolis bersama Kepala Desa Baharuddin, Babinsa Sersan Taking. (ri)
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM