September 27, 2016

Mampu Sejajar dengan Kabupaten/Kota di Kaltim


PPU Telah Berjaya di Usia Muda (Bagian 1)
  

Yusran Aspa dan Mustaqim dalam suatu acara
 PENAJAMKABARKALTIM.CO.ID-Di usianya yang masih tergolong muda, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dapat dikatakan telah berjaya dan mampu sejajar dengan kabupaten/kota  lainnya di Kaltim. Betapa tidak, Kabupaten PPU yang pada 11 Maret mendatang baru genap berusia 15 tahun tersebut, telah merenda berbagai prestasi gemilang bagi daerahnya bahkan hingga tingkat nasional.  


Seperti belum lama ini. Daerah muda di Kaltim ini kembali meraih penghargaan tingkat nasional berupa Piala Adipura Buana Tahun 2016. Penghargaan bidang kebersihan lingkungan  tersebut diterima  oleh Bupati PPU, H.Yusran Aspar, yang diserahkan langsung  Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla di Provinsi Riau beberapa waktu lalu. 



Begitu juga prestasi-prestasi daerah Kabupaten PPU lainnya yang telah memperoleh penghargaan hingga tingkat nasional dan program tersebut dapat  langsung dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten PPU patut diperhitungkan.               


“Itu artinya kita Kabupaten PPU kini telah mampu mensejajarkan diri atau bahkan lebih dengan kabupaten/kota di Kaltim yang usianya terpaut jauh dari kabupaten PPU,“ terang Bupati PPU, H. Yusran Aspar dalam satu kesempatan.

Keberhasilan tersebut tentu diperoleh tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun berkat kegigihan dan komitmen kuat Bupati Yusran Aspar dan Wakil Bupati PPU H. Mustaqim MZ,  pembangunan di Kabupaten PPU dapat berjalan ekstra cepat. Indikator yang paling gampang diukur adalah kesejahteraan masyarakat pun kian terlihat.  

Untuk mewujudkan semua itu, Bupati PPU Yusran Aspar punya senjata rahasia untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. 

Sadar bahwa Kabupaten yang dipimpinnya memiliki wilayah yang sangat luas, mantan anggota DPR RI ini memilih untuk memberikan kewenangan yang besar kepada aparatnya yang berada di ujung tombak. Berbagai keputusan teknis di lapangan dia serahkan sepenuhnya kepada SKPD yang ada di kecamatan. 

"Banyak kewenangan yang saya limpahkan kepada camat. Jika tidak pelayanan pemerintahan akan lamban dan tidak optimal " terang Yusran Aspar.

Langkah yang ditempuh adalah salah satunya dengan membentuk sejumlah unit pelaksana teknis (UPT) di empat kecamatan yang ada di PPU yang merupakan inovasi kreatif dari bupati PPU sendiri.  

"Saya optimis kebijakan pelimpahan wewenang ini akan menjadi trigger  percepatan bagi pembangunan desa -desa tertinggal yang ada diwilayah PPU. Perbaikan infrastruktur merupakan kebutuhan mendesak yang menjadi kunci keberhasilan serta perbaikan ekonomi di desa atau kelurahan. Oleh karena itu harus menjadi keseriusan bersama," ujarnya. 

Hasilnya memang telah kentara. Kini konsisi jalan di wilayah kabupaten PPU kian membaik. Bahkan melalui UPT PU saja kini jalan baru terbentuk di PPU telah lebih dari 400 kilometer. Walaupun memang diakui masih ada sejumlah jalan di PPU masih belum dapat tersentuh, namun secara bertahab itu semua dapat diatasi. 

Bukan hanya fokus pada jalan desa, bahkan UPT PU juga melakukan berbagai pembangunan jalan dan irigasi bagi pertanian di PPU. Hasilnya, irigasi bagi pertanian yang ada menjadi lancar karena semua saluran diperbaiki melalui UPT PU. 

Program lainya yang juga merupakan inovasi bagi daerah adalah Water Treatment Proces (WTP) bagi masyarakat di kecamatan. Bupati kembali menegakkan pelayanan air bersih pun akan dilaksanakan melalui UPT PU yang ada di tingkat kecamatan. Bahkan pengelolaan WTP yang melayani desa -desa juga diurus di tingkat kecamatan degan proses seperti SPBU. 

"Memang WTP yang ada masih relatif kecil. Namun perlu diketahui, pada saat masyarakat membutuhkan air bersih stasiun air bersih air minum tersebut sangat bermanfaat sekali.

Apalagi kita ketaui air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia,“ ujarnya. 

Dia menambahkan sebagian besar masyarakat PPU tinggal berada di wilayah pesisir. Selama ini hanya memanfaatkan air tanah dengan membuat sumur gali dan air tadah hujan. Kualitas air yg ada tersebut tidak layak untuk dikonsumsi melainkan hanya untuk MCK. Apalagi saat musim kemarau datang. 
  
"Itulah alasan kenapa saya berusaha merealisasikan terharhadap pemenuhan kebutuhan air minum dengan melaksanakan kegiatan pembangunan stasiun air bersih  air minum pedesaan di kecamatan" ujarnya. 

Selain berani mendelegasikan sebagian kewenangannya kepada kecamatan, Bupati PPU juga tak segan mengandeng pihak lain untuk mewujudkan target pembangunan di daerahnnya. Salah satunya dalam rangka mempertahankan daerah sebagai kabupaten swasembada pangan di Kaltim, bupati berani mengandeng pihak TNI untuk mewujudkan ketahanan pangan di daerahnya. 

Tak bertepuk sebelah tangan, melalui Pangdam VI Mulawarman Benny Indra Pujiastono saat itu, langsung menurunkan 52 Babinsa untuk membantu kelompok tani yang ada di PPU. Mereka tak segan-segan lansung turun ke lapangan untuk membantu petani mulai penggarapan, pemupukan hingga pemanenan. 

Selain bidang pertanian, bupati juga berusaha mengenjot produktivitas perikanan di wilayahnya. Baik ikan budidaya maupun ikan tangkap. Bahkan mulai saat itu Kecamatan Babulu kabupaten PPU ditetapkan sebagai kawasan minapolotan. Yaitu kawasan ekonomi yang terdiri dari sentra sentra produksi dan perdagangan komoditas kelautan dan perikanan, jasa perumahan dan kegiatan terkait lainnya.  

“Semua itu kita ciptakan memang semata-mata untuk kesejahteraan seluruh masyarakat di Kabupaten PPU,“ pungkasnya ( subur priono/bersambung...)















Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM