Silang Ide, Silaturahmi dengan Kampung-kampung Nusantara
Mustawim menghadiri silaturahmi budaya (haru/kk) |
PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-Dengan
mengemban misi untuk membangun kebudayaan yang ada di Indonesia,
Jaringan Kampung Budaya Nusantara, Kamis (1/9/2016) malam, menggelar
diskusi dan pameran kebudayaan bersama warga Kelurahan Waru Kecamatan
Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Tampak kemeriahan para budayawan tergabung di Jaringan Budaya Nusantara saat berkolaborasi dengan seniman-seniman lokal yang ada di Kabupaten PPU, dalam momen diskusi budaya.
Rombongan yang dipelopori oleh Redy Eko Prasetyo dan Trie Utami ini, dalam kunjungan ke Kabupaten PPU merupakan salah satu upaya untuk membangun budaya yang ada di nusantara melalui kampung ke kampung. Dalam momen diskusi bersama masyarakat dan pameran budaya ini juga dihadiri Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Mustaqim MZ, Kepala Dinas Perhubungan Kebupadayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU Ady Irawan, Lurah Waru Fahri Rozani Ghofar Serta tokoh masyarakat dan warga se-Kecamatan Waru.
Tampak kemeriahan para budayawan tergabung di Jaringan Budaya Nusantara saat berkolaborasi dengan seniman-seniman lokal yang ada di Kabupaten PPU, dalam momen diskusi budaya.
Rombongan yang dipelopori oleh Redy Eko Prasetyo dan Trie Utami ini, dalam kunjungan ke Kabupaten PPU merupakan salah satu upaya untuk membangun budaya yang ada di nusantara melalui kampung ke kampung. Dalam momen diskusi bersama masyarakat dan pameran budaya ini juga dihadiri Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Mustaqim MZ, Kepala Dinas Perhubungan Kebupadayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU Ady Irawan, Lurah Waru Fahri Rozani Ghofar Serta tokoh masyarakat dan warga se-Kecamatan Waru.
Trie Utami tampil di silaturahmi budaya di PPU (haru/kk) |
"Inilah yang
harus dilakukan oleh rakyat ,pergelaran budaya nusantara itu seperti
ini, kita bisa melakukan ini sesering mungkin dilakukan oleh masyarakat
dan untuk masyarakat itu sendiri," kata Trie Utami.
"Kami ke Penajam dalam rangka perjalanan dari kampung ke kampung untuk Jaringan Budaya Nusantara, tadi ada kerasukan saat tarian adat Paser tapi saya menilai begitulah budaya kita, akar budaya kita seperti itu maka terimalah itu sebagai keberagaman, sebagai kebahagiaan bahwa yang ingin bahagia bukan hanya yang nampak, tetapi yang tidak nampak juga ingin bahagia," lanjutnya.
Selain itu Trie Utami menilai jika PPU sebagai kabupaten yang baru tentu masih banyak PR yang tentu saja bukan PR pemerintah tetapi PR kita semua.
Sementara itu Koordinator Kampung Budaya Nusantara Redy Eko Prasetyo mengatakan kepada media ini, sebetulnya ini adalah kunjungan untuk saling silang ide yang artinya mencoba untuk bersilaturahmi dengan kampung-kampung nusantara terutama di Penajam Paser Utara.
"Kami di Jaringan Kampung Nusantara itu sebetulnya berharap muncul dan tumbuh berkembang secara auto dari warga-warga kampung yang ada di Benuo Taka bagaimana menghidupkan activity budayanya. Tentu saja dengan potensi-potensi entitas dan lokal genius dari kampung-kampung yang ada di PPU, "ungkap Redy.
"Saya sudah dua kali ke PPU, PPU punya potensi luar biasa, bukan hanya alamnya tetapi manusia kampungnya punya kelebihan yang mampu menjadi kawasan lumbung ide, punya potensi untuk itu. Saya kira bisa merata dan bisa bangkit, terutama bangkit pada konteks kebudayaan karena saya yakin 10-20 tahun ke depan PPU menjadi wilayah yang secara manusia, secara SDM menjadi manusia yang cerdas yang nantinya cerdas akan kebudayaan," tuturnya.
Sedangkan Ketua Kampung Budaya Nusantara Kabupaten PPU Jamal Jamain saat dimintai keterangan mengatakan, hadirnya teman-teman Kampung Budaya Nusantara nasional ini merupakan salah satu upaya untuk membangkitkan dunia kebudayaan yang ada di Benuo Taka.
"Kami ke Penajam dalam rangka perjalanan dari kampung ke kampung untuk Jaringan Budaya Nusantara, tadi ada kerasukan saat tarian adat Paser tapi saya menilai begitulah budaya kita, akar budaya kita seperti itu maka terimalah itu sebagai keberagaman, sebagai kebahagiaan bahwa yang ingin bahagia bukan hanya yang nampak, tetapi yang tidak nampak juga ingin bahagia," lanjutnya.
Selain itu Trie Utami menilai jika PPU sebagai kabupaten yang baru tentu masih banyak PR yang tentu saja bukan PR pemerintah tetapi PR kita semua.
Sementara itu Koordinator Kampung Budaya Nusantara Redy Eko Prasetyo mengatakan kepada media ini, sebetulnya ini adalah kunjungan untuk saling silang ide yang artinya mencoba untuk bersilaturahmi dengan kampung-kampung nusantara terutama di Penajam Paser Utara.
"Kami di Jaringan Kampung Nusantara itu sebetulnya berharap muncul dan tumbuh berkembang secara auto dari warga-warga kampung yang ada di Benuo Taka bagaimana menghidupkan activity budayanya. Tentu saja dengan potensi-potensi entitas dan lokal genius dari kampung-kampung yang ada di PPU, "ungkap Redy.
"Saya sudah dua kali ke PPU, PPU punya potensi luar biasa, bukan hanya alamnya tetapi manusia kampungnya punya kelebihan yang mampu menjadi kawasan lumbung ide, punya potensi untuk itu. Saya kira bisa merata dan bisa bangkit, terutama bangkit pada konteks kebudayaan karena saya yakin 10-20 tahun ke depan PPU menjadi wilayah yang secara manusia, secara SDM menjadi manusia yang cerdas yang nantinya cerdas akan kebudayaan," tuturnya.
Sedangkan Ketua Kampung Budaya Nusantara Kabupaten PPU Jamal Jamain saat dimintai keterangan mengatakan, hadirnya teman-teman Kampung Budaya Nusantara nasional ini merupakan salah satu upaya untuk membangkitkan dunia kebudayaan yang ada di Benuo Taka.
"Ini salah satu langkah atau
upaya bersama teman-teman Kampung Budaya Nusantara untuk mendongkrak
atau membangkitkan dunia kebudayaan yang ada di PPU," kata Jamal.
"Melalui pertemuan digelar bersama masyarakat di Kelurahan Waru ini, nantinya menjadi kegiatan rutin untuk meningkatkan dunia seni dan kebudayaan yang dimiliki Benua Taka yang kuat dengan keberagamannya, " lanjutnya.
Meski diakuinya akan banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi dalam dunia seni dan budaya yang ada di Benuo Tala, namun ia optimis 5 tahun yang akan datang Kabupaten Penajam Paser Utara yang tergolong masih muda ini dapat menjadi salah satu wilayah dengan berbasis kebudayaan yang tinggi melalui kampung-kampung di Benuo Taka. (hmd)
"Melalui pertemuan digelar bersama masyarakat di Kelurahan Waru ini, nantinya menjadi kegiatan rutin untuk meningkatkan dunia seni dan kebudayaan yang dimiliki Benua Taka yang kuat dengan keberagamannya, " lanjutnya.
Meski diakuinya akan banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi dalam dunia seni dan budaya yang ada di Benuo Tala, namun ia optimis 5 tahun yang akan datang Kabupaten Penajam Paser Utara yang tergolong masih muda ini dapat menjadi salah satu wilayah dengan berbasis kebudayaan yang tinggi melalui kampung-kampung di Benuo Taka. (hmd)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar