Rusmadi menjadi Ketua Umum Ikapakarti |
Menurut Suyoso Nantra, paguyuban-paguyuban yang ada mempunyai peran dalam ikut membangun Kaltim, terlebih kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan paguyuban seperti Ikapakarti memberi warna tersendiri bagi Kaltim.
Suyoso Nantra |
"Saya ucapkan selamat atas terpilihnya Pak Rusmadi mengemban amanah menjadi Ketua Umum Ikapakarti," imbuh Suyoso Nantra yang juga pengurus Forum Komunikasi Keluarga Jawa Timur (FKKJT) Kota Balikpapan.
Lanjut Suyoso Nantra, kondusivitas Kaltim yang sudah terjaga dengan baik, diharapkan terus terjaga, dimana peran paguyuban ikut andil dalam menjaga kerukunan, kekompakan warga di Kaltim.
"Penting pula unsur budayanya, seni budaya yang merupakan warisan luhur bangsa perlu dilestarikan. Juga menjadi daya tarik wisatawan bagi suatu daerah. Berbagai paguyuban di Kaltim dengan budaya-budaya yang menarik dan agung, patut dilestarikan," urai dia.
"Di bawah kepemimpinan Pak Rusmadi, optimis Ikapakarti terus maju, memberikan dampak positif bagi kemajuan Kaltim," tegas Suyoso Nantra.
Seperti diketahui, Musyawarah Besar (Mubes) III DPP Ikatan Paguyuban
Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) Kaltim memilih
secara aklamasi Dr H Rusmadi (Sekprov Kaltim) menggantikan Ketua Umum
Ikapakarti sebelumnya H Bambang Susilo.
Setelah mendapat kepercayaan memimpin paguyuban tersebut, Rusmadi
menyatakan akan bekerja keras memanggul amanah dengan baik, hingga Ikapakarti Kaltim dapat mengambil peran dan fungsi
dengan baik, terutama mendukung program pembangunan yang sedang
giat-giatnya dilaksanakan dalam era kepemimpinan Gubernur Kaltim H Awang
Faroek Ishak menuju Kaltim maju 2018.
"Selain itu, perlu juga menumbuhkembangkan jiwa dan semangat
membangun. Keluarga besar Ikapakarti hendaknya terus menggelorakan
semangat persatuan, solidaritas dan kebersamaan di lingkungan
paguyuban," kata Rusmadi usai pelaksanaan Mubes III DPP Ikapakarti
Kaltim, yang berlangsung Ruang Serba Guna Ruhui Rahayu Kantor Gubernur
Kaltim, beberapa waktu lalu.
Dikatakan, Provinsi Kaltim terdiri beragam etnis baik asli maupun
para pendatang. Penduduknya pun menganut agama berbeda dengan adat
istiadat dan budaya berbeda.
Meski demikian, kehidupan masyarakat Kaltim pada umumnya hingga kini
tetap aman dan damai dalam suasana yang harmonis. Kondisi ini bisa
diciptakan karena semua etnis dan agama bisa hidup berdampingan yang
didasari oleh semangat kebersamaan, kepedulian, gotong royong dan dalam
solidaritas yang tinggi.
Keluarga besar masyarakat Kaltim tidak mengenal perbedaan, tidak
mengenal pengelompokan etnis, tidak ada istilah warga kelas satu atau
kelas dua. Semuanya mempunyai hak yang sama baik di mata hukum, di dalam
pemerintahan maupun di dalam pergaulan masyarakat pada umumnya.
Sebagai warga pendatang, diyakini etnis Tanah Jawi dan keluarga
Ikapakarti di Kaltim selalu memegang petuah, "Dimana bumi dipijak,
di situ langit dijunjung". Artinya, warga yang tergabung di dalam
keluarga besar Ikapakarti akan senantiasa hormat dan menghargai penduduk
lokal serta lebur sebagai bagian yang tidak terpisahkan di dalam
pergaulan sesama keluarga masyarakat Kaltim. (tw/net)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar