Agustus 09, 2016

Kampung Sidrap Jadi Desa Persiapan?

Ismunandar di Kampung Sidrap. (bahar sikki/kk)
SANGATTA,KABARKALTIM.CO.ID- Pada kunjungan silaturahmi Bupati Ismunandar bersama Wakil Bupati Kasmidi Bulang beserta rombongan dalam sesi dialog mencuat Kampung Sidrap bakal dibentuk menjadi desa persiapan dari pemekaran Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan.

“Kalau desa persiapan, itu  ‘kan hanya perlu Perbup (Peraturan Bupati, Red) saja. Dan itu bisa dilaksanakan dengan mencakup tiga wilayah dusun,” kata Ismunandar dalam kunjungan kerja di Kampung Sidrap, Desa Martadinata, Selasa siang (9/8/2016).

Dengan dibentuknya desa persiapan di Kampung Sidrap mencakup tiga  wilayah dusun, yakni Pinang, Batang Bengkal dan Dusun Kanibun, maka diharapkan layanan administrasi  pemerintahan lebih dekat, dan lebih cepat kepada warga setempat yang memerlukan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Apalagi berdasar Undang –Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang pemekaran Kota Bontang,  Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, dan Kabupaten Kutai Kartanegara dari Kabupaten Kutai 16 tahun silam, secara administrasi Kampung Sidrap memang masuk wilayah Kabupaten Kutai Timur.


Namun faktanya, tidak semua penduduk Kampung Sidrap memiliki Karta Tanda Penduduk (KTP) Kutai Timur, tapi sebagian penduduk Kampung Sidrap punya KTP yang diterbitkan pemerintah Kota Bontang. “Kampung Sidrap merupakan bagian dari NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi tidak masalah, mau punya KTP Bontang atau KTP Kutim, atau KTP dari daerah lain, itu tak masalah. Seperti orang Jakarta tapi ber-KTP Bekasi,” jelasnya.

Yang pasti, kedepan Pemkab Kutim  memberi perhatian  sungguh-sungguh mengenai pembangunan kebutuhan dasar warga Kampung Sidrap. Soal tapal batas wilayah, tidak perlu dipermasalahkan. Begitu pula plang Pemkot Bontang yang terpasang di wilayah administrasi Kutim. “Tidak perlu dipermasalahkan, dan jangan bikin masalah,” imbuh Ismunandar ketika ditanya soal  upaya penertiban papan nama Pemkot Bontang di wilayah Kutim.

Silaturahmi bupati dan wakil bupati merupakan rangkaian kunjungan kerja pelaksanaan program Gerakan Pembangunan Mandiri Desa Terpadu (Gerbang Madu) ke 133 desa se-Kutim. Dan bila Kampung Sidrap sudah menjadi desa persiapan, maka dipastikan alokasi dana pembangunan desa yang berumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kutim antara Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar bisa dikucurkan. Dana Rp 2 sampai Rp 5 miliar sesuai janji kampanye pasanggan Ismu-KB bukan dari Alokasi Dana Desa (ADD).

Sejumlah warga Kampung Sdrap pro Kutim menyambut baik rencana pembentukan desa persiapan. Beberapa warga yang hadir dalam acara silaturahmi tersebut, berharap, bila Kampung Sidrap benar-benar direaliisasikan menjadi desa persiapan,maka, yang angkat menjadi aparatur  di desa persiapan, mereka adalah warga Kampung Sidrap sendiri. “Kalau aparatur desa di desa persiapan orang dari luar, saya kira itu tidak bijak. Alangkah bagusnya kalau yang menjabat nantinya adalah orang Kampung Sidrap sendiri,” harapnya optimistis.

Sebagian warga Kampung Sidrap tidak menghadiri kunjungan silaturahmi bupati dan wakil bupati Kutim, dengan alasan beragam. “Kami tidak ada undangan di acara itu. Seharusnya kami mendapat undangan. Dan, kami inginkan dialog. Yang nampak hadir di situ (kolong tenda acara, Red) mereka kebanyakan bukan warga Kampung Sidrap, tapi mereka dari luar,” beber Suherli yang mengaku KTP-nya diterbitkan Pemkot Bontang. (ri)
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM