Agustus 09, 2016

“Kaltim Tengah Mengalami Musibah Besar”


Bupati Yusran Aspar Jadi Narasumber di Hadapan Ratusan IKAPTK
   

Halal bi halal IKAPTK, Yusran Aspar menjadi narasumber
PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID Bupati Penajam Paser Utara (PPU) H Yusran Aprar didaulat menjadi pembicara pada kegiatan halal bi halal dan silaturahim Ikatan Keluarga Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) se Kaltim–Kaltara, Senin, (8/8/2016) di ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim.    

Kegiatan yang digelar setiap tahun ini dihadiri oleh lebih dari 300 peserta dari seluruh ikatan keluarga pendidikan tinggi yang tergabung dalam IKAPTK se-Kaltim. Selain itu juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Kaltim, HM. Mukmin Faisyal HP dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim. 


Dalam paparannya Yusran Aspar mengatakan bahwa Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini bisa dikatakan tengah mengalami musibah besar yang sangat memprihatinkan. Betapa tidak, dulu Kaltim pernah mempunyai APBD hingga Rp 15 triliun, kini tinggal Rp 6 triliun lebih. Begitu juga Kabupaten PPU. Saat itu APBD PPU pernah lebih dari Rp 2 triliun, kini hanya tinggal  Rp1,3 triliun. Kejadian yang sama juga sebagian besar terjadi di seluruh kabupaten/kota di Kaltim. 

"Bisa dikatakan saat ini Kaltim tengah mengalami musibah besar yang sangat memprihatinkan kita semua, " terang Yusran Aspar. 

Menurutnya, bila masing-masing kabupaten/kota di  Kaltim kehilangan APBD-nya hingga sebesar Rp 1 triliun dan provinsi kehilangan sebesar hampir Rp 10 triliun, maka dipastikan Kaltim saat ini tengah kehilangan APBD hingga Rp 15 triliun dalam setahun. Jika penurunan ini terjadi selama dua tahun, maka dipastikan Kaltim akan kehilangan APBD hingga Rp 30 triliun. 

"Itu artinya musibah tersebut telah melebihi peristiwa bencana tsunami besar di Aceh yang dalam pemulihan pasca bencana tersebut di sana, tidak lebih dari Rp 30 triliun. Dalam kondisi seperti ini wajar apabila Kaltim mengibarkan bendera setengah tiang seperti ketika terjadinya bencana di Aceh saat itu," ujarnya. 

Dikatakan dia, mengapa penurunan APBD ini bisa dialami oleh sebagian besar kabupaten/kota di Kaltim. Menurutnya selama ini sebagian besar daerah di Kaltim hanya mengandalkan sektor tambang di antaranya migas dan batubara. Sementara industrialisasi belum berjalan dengan baik. Sehingga dengan adanya kebijakan pemerintah pusat yang baru, maka dampak itu begitu dirasakan oleh daerah. 

Lantas lanjut mantan anggota DPR RI ini, langkah-langkah apa yang dilakukan pemerintah daerah di Kaltim seperti  Kabupaten PPU salah satunya, dalam mengatasi persoalan global yang tengah terjadi saat ini. Di PPU beber dia, untuk transformasi peningkatan ekonomi masyarakat, pemerintah daerah telah melakukan berbagai program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Salah satu program andalan itu adalah program sawit dan sapi rakyat. Dimana pemerintah daerah setiap tahun memberikan bantuan berupa bibit sawit geratis untuk 2 ribu hektare  dan seribu ekor sapi setiap tahun di PPU. 

"Alhamdulillah program ini terus berkembang dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat PPU. Kini program sawit rakyat dari pemerintah daerah saat ini telah menjadi lebih dari 40 ribu haktare, dan untuk daging sapi, di PPU kita telah surplus daging," jelasnya. 

Lebih jauh kata Yusran, investasi pembangunan daerah di Kaltim masih tergolong  kecil. Hal itu salah satunya disebabkan karena infrastruktur jalan sebagai sarana penunjang investasi daerah masih kurang menunjang. Sebagian jalan trans Kaltim, salah satunya di Kabupaten PPU kondisinya masih banyak yang membutuhkan perbaikan. 

“Berbagai potensi daerah kita miliki seperti sektor pariwisata salah satunya. Namun sarana jalan penunjang yang memadai untuk kesana belum tersedia untuk menuju ke titik-titik tersebut. Kita merupakan daerah kaya, namun masih kalah dengan kemajuan-kemajuan yang ada di Pulau Jawa salah satunya,“ ujarnya.   

Lantas melihat kondisi itu, pemerintah daerah PPU punyah trobosan gemilang melalui UPT PU kecamatan yang dapat membantu melakukan pembangunan jalan hingga mampu melakukan penghematan anggaran daerah hingga 80 persen. 

"Mekanismenya dilapangan  masyarakat tinggal mengusulkan kepada kecamatan, kemudian
kecamatan melakukan investigasi di lapangan untuk selanjutnya proses pengerjaan. Alhamsulillah saat ini ratusan jalan telah diselesaikan melalui UPT PU masing-masing kecamatan," pungkasnya.

Sementara itu Wakil Gubenur Kaltim HM Mukmin Faisyal HP mengungkapkan momentum tersebut merupakan  waktu  dan kesempatan untuk kita saling bertemu. Pertemuan ini juga dapat dijadikan sebagai pemicu semangat dan motivasi para pengurus dan anggota IKAPTK Kaltim untuk dapat menjalankan amanah, tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

“Pada akhirnya eksistensi organisasi ini akan membawa banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat dan bagi pembangunan di Kaltim pada umumnya, baik sekarang maupun di masa datang,“ pungkasnya.  (humas6)



Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM