PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-Penerapan
sistem pendidikan full day school (FDS) atau sekolah sehari penuh dinilai
masih perlu kajian lebih dalam jika harus diterapkan di daerah. Hal itu
diungkapkan Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar kepada kabarkaltim.co.id, Senin (15/8/2016). Bupati menanggapi polemik rencana penerapan sistem FDS bagi siswa tingkat SD dan SMP di sekolah.
"Sistem tersebut
baik buat perkembangan anak dalam menjalani dunia pendidikan, namun hal
itu juga dapat berdampak negatif bagi psikologi anak dimana di usia
tersebut merupakan masa bermain," kata Yusran.
"Terlebih dengan
adanya kurikulum 2013 yang menerapkan metode belajar dan bermain bagi
siswa sekolah setingkat SD dan SMP, untuk itu perlu kajian lebih dalam
terkait kebijakan penerapan sistem full day school khususnya di
daerah," lanjutnya.
Marjani |
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
PPU Marjani mengatakan, sekolah sehari penuh tidak bisa diterapkan di
seluruh daerah sekaligus karena sarana prasarana pendidikan di sejumlah
daerah masih sangat terbatas, termasuk di Penajam Paser Utara.
Kendati itu ia mendukung program FDS itu
diterapkan untuk membangun karakter siswa, namun Disdikpora Kabuaten
Penajam Paser Utara menurut dia, masih terkendala sarana prasarana yang
belum memadai.
"Sarana prasarana di seluruh sekolah di wilayah Penajam
Paser Utara belum memadai untuk menerapkan seolah sehari penuh," ujar
Marjani.
Beberapa kendala penerapan FDS itu seperti
keterbatasan ruang ganti murid, toilet dan kantin sekolah serta
transportasi umum. Menurut Marjani, masih banyak sekolah di Kabupaten Penajam
Paser Utara kekurangan ruang kelas, sehingga sulit menerapkan sekolah
sehari penuh.
"Masih banyak kekurangan sarana prasarana di sekolah untuk menerapkan wacana Menteri Pendidikan itu," katanya.
Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan harus melakukan kajian secara komprehensip,
agar bisa mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya saat FDS diterapkan.
Penerapan
sekolah sehari penuh tersebut lanjut Marjani, tidak bia disamaratakan di
seluruh daerah.Menurutnya full day school lebih cocok diterapkan di
sekolah besar di wilayah perkotaan, karena sekolah di daerah masih minim
fasilitas penunjang.
Namun, jika sekolah sehari penuh wajib diterapkan,
Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara akan menunjuk empat sekolah di
tingkat SD dan SMP sebagai percontohan penerapan FDS
tersebut.
Baru baru ini Menteri Pendidikan Muhajir Effendy mewacanakan penerapan sekolah sehari
penuh bagi siswa sekolah tingkat SD dan SMP baik negeri maupun swasta.
Rencananya FDS memiliki komposisi 80 persen untuk pendidikan
karakter dan 20 persen pengetahuan umum untuk anak SD.
Sementara pada
jenajang SMP 40 persen pengetahuan umum dan 60 persen pendidikan
karakter. Namun hingga saat ini gagasan tersebut masih menimbulkan pro
kontra di masyarakat. (*/hmd)
Baca Juga :
Investasi keuangan
BalasHapusUntuk semua kebutuhan Anda untuk pinjaman antar individu untuk mengatasi kesulitan keuangan, dan untuk memecahkan kebuntuan yang menyebabkan bank-bank, oleh penolakan file aplikasi pinjaman Anda.
Layanan kami adalah:
* Keuangan
* Pinjaman Tanah
* Investasi Siap
* Siap untuk Sekolah
* Kredit Mobil
* Hutang Konsolidasi
* Line of Credit
* Kedua Mortgage
* Pembayaran Kredit
* Personal Loan
silahkan kirim email untuk informasi lebih lanjut sesegera mungkin: victoriafinanciallink@gmail.com