Jabat tangan ucapan selamat. (bahar sikki/kk) |
SANGATTA,KABARKALTIM.CO.ID- Tepat jarum jam menunjukan pukul 09.16 Wita, Selasa (16/8/2016) Bupati Ismunandar resmi mengukuhkan 35 anggota pasukan pengibar bendera -duplikat- pusaka (Paskibraka) yang bertugas pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-71 pada Rabu, 17 Agustus 2016 di lapangan Sekretariat Kabupaten (Sekkab), kawasan pusat perkantoran Bukit Pelangi.
Bupati Kutim mengajak kepada segenap anggota Paskibraka agar melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab. Karena momentum upacara peringatan kemerdekaan Indonesia saat detik-detik pengibaran bendera pusaka (duplikat) merah putih menjadi perhatian. Sukses tidaknya upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia ke-71 ada pada pengibar bendara.
Untuk itu, para anggota Paskibraka dalam mengemban tugas harus penuh semangat Tampil maksimal dengan menorehkan yang terbaik. Baik dalam bersikap, disiplin, bermoral, berjiwa nasional, serta memiliki semangat juang tinggi, berjiwa kesatria. Bekerja berkeringat tanpa mengharapkan imbalan. "Menjadi teladan, bukan hanya saat pengibarkan bendera, tapi juga teladan setelah kembali ke sekolah dan keluarga masing-masing. Insya Allah yang terjaring menjadi anggota Paskibraka kedepan menjadi pemimpin-pemimpin di Kutim ini," harap Ismunandar optimistis usai menyaksikan penciuman bendera merah putih oleh Yulianingsih.
Ismunandar menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan rangkaian kegiatan penting ini. Mulai penjaringan, pelatihan dan pembinaan hingga pengukuhan putra putri terbaik Kutim. "Terima kasih pula kepada para orangtua, dan purna anggota Paskibraka yang telah berbuat baik demi suksesnya hajatan tahunan ini," tuturnya usai mendengar pembacaan naskah ikrar yang dibaca Joko, pegawai Disporapar Kutim.
Ismunandar mengatakan, kondisi dan tantangan anggota Paskibraka terdahulu dengan yang sekarang tentunya ada perbedaan. Untuk itu, laksanakan tugas mulia ini dengan cerdas. Tugas mulia anggota Paskibraka dalam mengibarkan bendera merah putih dan menurunkannya, mudah-mudahan terlaksana seuai agenda. Selamat!. Yang menyedot iba, di saat pengujung acara inti, Wahyu Setiawan, seorang siswa siup usai dikukuhkan, karena merasa pusing, dan penglihatannya berkunang-kunang. Hingga nyaris terkapar di lantai keramik. (ri)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar