Marjani |
PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-Untuk mengantisipasi booming game Pokemon Go di kalangan pelajar di
Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
(Disdikpora) PPU akan membuat surat edaran larangan kepada siswa untuk
tidak memainkan game tersebut.
Sesuai dengan surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Yuddy Chrisnandi Nomor:
B/2555/M.PANRB/07/2016 pada Rabu (20/7). Kepala Disdikpora PPU akan
membuat surat edaran tentang larangan menjalankan game virtual berbasis
GPS.
"Kami segera akan
membuat surat edaran ke seluruh sekolah di PPU , untuk melarang siswa
untuk bermain game Pokemon Go apalagi sudah ada keputusan MenPANRB, game
tersebut bisa membuat kegiatan belajar mereka tidak terganggu," kata
Kepala Disdikpora PPU Marjani kepada kabarkaltim.co.id , Kamis (21/7/2016).
"Saat ini game
virtual berbasis GPS Pokemon Go yang bisa di unduh di Smartphone Andorid
maupun IOS tersebut tengah booming. Namun permainan berbasis GPS
seperti ini dikhawatirkan pemerintah bisa mengancam keamanan," kata
Marjani.
Ia menambahkan
jika siswa bermain game Pokemon Go di sekolah, selain
mengganggu proses belajar mengajar juga permainan tersebut dapat
membahayakan keselamatan pemainnya, termasuk informasi permainan ini
dapat merekonsilisasi data citra fisik untuk memetakan setiap sudut
wilayah (GPS), yang dikhawatirkan disalahgunakan untuk kepentingan
intelijen negara lain.
Selain itu ia
menilai aplikasi permainan online berbasis GPS itu dapat memberikan
dampak negatif, game yang belakangan banyak diburu para gamer tanah air
itu bisa mengganggu konsentrasi pemainnya, sehingga bisa merugikan diri
sendiri dan orang lain.
Pokemon Go game
yang banyak dimainkan di tempat terbuka itu juga akan mengganggu
pemanfaatan ruang publik maupun ruang pribadi. “Maka saya melarang
kepada siswa siswi untuk bermain game Pokemon Go. Pilihlah permainan
lain yang lebih aman, lebih bermanfaat, dan lebih bernilai edukatif," tambah Marjani.
Kepala sekolah
SD,SMP, SMA dan SMK, pendidik dan tenaga kependidikan, serta wali murid
dapat membantu memberikan pemahaman, bimbingan, arahan dan
pendampingan, sehingga anak-anak bisa memilih dan memperoleh permainan
yang jauh lebih aman dan lebih bermanfaat bagi mereka. (hmd)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar