Muhammad Tahir Pekang.(bahar sikki/kk) |
"PDAM Sandaran yang dibangun dengan biaya sekira enam miliar rupiah, itu mubazir," tegas Muhammad Tahir Pekang dalam rapat koordinasi di ruang Meranti, Kantor Bupati Bukit Pelangi, Senin (13/6/2016).
Tahir Pekang mengatakan, pengolahan air bersih yang ada di Sandaran saat ini tidak menyelesaikan masalah. Karena sumber air baku PDAM yang ada bila musim kemarau tiba, air sungai sumber bahan bakunya kering. Sehingga warga setempat tetap alami kesulitan memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-harinya.
Camat Sandaran menawarkan solusi, agar PDAM Sandaran bisa berfungsi maksimal. "Sebaiknya pembangunan PDAM Sandaran dikaji ulang. Itu alangkah bagusnya kalau lokasi pengolahan air bersih dipindah ke sungai Tadoan. Sungai Tadoan tak bisa kering walau musim kemarau panjang landa Kutim," harap Tahir Pekang.
Ketika PDAM Sandaran belum berfungsi maksimal, maka warga setempat memenuhi kebutuhan air bersihnya dengan membeli air yang harganya mahal. Ketersediaan air bersih di Sandaran masih perlu ditingkatkan.guna memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Jika air bersih untuk warga ada tersedia tiap waktu maka kesehatan warga bisa terpelihara. Warga aman dari penyakit yang diakibatkan adanya air kotor.
Mendengar uraian camat Sandaran tentang kelangkaan air bersih di wilayah pemerintahannya, bupati Kutim menyatakan, pihaknya bakal mengkaji potensi sumber air bersih di wilayah Sandaran. "Kita akan teliti dulu di sana. Siapa tahu ada potensi sumber air bersih di sana. Kalau bisa nantinya dibuatkan sumur bor agar warga tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih," kata Ismunandar didengar seisi ruangan. (ri)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar