PPU Daerah Potensial Pengembangan Ternak
PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-Potensi
daerah untuk pengembangan hewan ternak sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara
(PPU) sangat menjanjikan. Hal ini juga sejalan dengan program pengembangan 2 juta ekor sapi di
Kalimantan Timur oleh Gubernur Kaltim beberapa waktu lalu. Dalam hal ini, Pemkab
PPU sejak beberapa tahun terakhir juga telah memperoleh bantuan sapi ternak untuk
dikembangkan di daerahnya.
Di tahun
2016 saat ini, Kabupaten PPU kembali memperoleh bantuan sapi ternak dari
APBN dan APBD I yang jumlahnya antara
lain 662 ekor sapi, 225 ekor kambing dan 25 unit biogas. Masing-masing di Kecamatan Babulu sebanyak 187 ekor sapi
yang merupakan kekurangan tahun 2015, kecamatan sepaku 300 ekor kepada 9 kelompok tani. Sementara untuk APBD
I di Kelurahan Petung sebanyak 50 ekor
sapi Bali dan Desa Gunung Makmur sebanyak 225 ekor kambing.
“Sejumlah
bantuan sapi lainnya juga akan segera disalurkan ke masing-masing kelompok tani
di PPU. Tim dari provinsi telah melakukan monitoring ke lapangan untuk
memastikan daerah telah siap. Merka juga akan menunda penyaluran ternak bila
yang bersangkutan belum siap. Dalam artian belum memiliki kandang dan
sebagainya,“ terang Kepala Dinas Pertanian dan Pertenakan Kabupaten PPU, Joko,
Rabu, (1/6/2016) di ruang kerjanya.
Untuk
itu dirinya berharap kepada penerima bantuan, atau kelompok tani penerima
bantuan hewan ternak, harus memperatikan ketentuan-ketentuan yang diberikan.
Di antaranya yaitu kesiapan mereka dalam pengembangan hewan ternak yang
diberikan.
Berbagai
program untuk mengembangkan peternakan di Kabupaten PPU ini pun terus dilakukan. Salah satunya diharapkan dapat melibatkan
perusahaan swasta perkebunan kelapa sawit untuk mengembangkan peternakan sapi
yang terintegrasi dengan kelapa sawit, maupun perkebunan kelapa sawit
perseorangan.
Setiap
perusahaan yang telah memiliki izin dan membangun perkebunan kelapa sawit
diminta untuk berperan aktif dalam pengembangan peternakan sapi. Ini artinya,
di samping melakukan budi daya kelapa sawit, perusahaan juga diminta mengadakan
sapi yang nantinya disesuaikan dengan luasan areal perkebunan yang ada.
“Namun
faktanya dilapangan sejumlah perusahaan sawit di PPU masih kurang respon untuk
kita ajak bekerja sama. Beberapa kali telah kita kirimkan undangan kepada
sejumlah pimpinan perusahaan kelapa sawit, mereka tidak datang, ” ungkap Joko.
Padahal
kata Joko, perusahaan di daerah sudah sepantasnya dapat bekerja sama dengan
pemerintah daerah. Karena jika dihitung-hitung, program CSR sejumlah perusahaan
kelapa sawit yang ada di PPU dapat dijalankan melalui pengembangan ternak
melalui integrasi ternak sapi dengan perkebunan kelapa sawit yang ada. (hms6)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar