SANGATTA,KABARKALTIM.CO.ID-
Pertambahan penduduk Kabupaten Kutai Timur (Kutim), provinsi Kalimantan Timur
(Kaltim) tiap tahun terbilang cukup
signifikan karena
migrasi. Menurut Asisten Kesejjahteraan Rakyat Sekkab Mugeni, sejak 1999
Kutim dibentuk menjadi kabupaten penduduknya hanya sekira 100 ribu jiwa. Tapi di usia Kutim
beranjak 17 tahun, jumlah penduduknya sudah sebanyak lebih dari 514 ribu jiwa.
Pertambahan pendudukan Kutim signifikan ini bukan karena Kutim gagal terapkan
program keluarga berencana (KB), tapi karena adanya perpindahan penduduk yang
banyak datang di daerah ini.
Seminar FAPSEDU KB |
Pertambahan penduduk Kutim dari waktu ke waktu memang
terbilang banyak. Namun perlu diketahui pertambahan penduduk di Kutim bukan
karena tingginya akan kelahiran, melainkan karena adanya migrasi penduduk
dewasa.
“Kutim ini ibarat gula. Tentunya banyak semut berdatangan,”
kata Mugeni dalam sambutan pembuka seminar
sehari program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga
yang dilangsungkan di Hote; Zamrud, Sangatta Lama, Selasa (3/5/2016).
Di Kutim ada tambang batubara terbesar di Indonesia dikelola
PT Kaltim Prima Coal (KPC), ada tambang batubara PT Indominco Mandiri,, PT
Endexim Coalindo, serta puluhan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Dari tiap perusahaan
dapat menampung ribuan tenaga kerja. Tenaga kerja inilah bekerja sebagai karyawan di perusahaan
sehingga Kutim penduduknya melonjak naik
.
Seiring dengan nawacita presiden Joko Widodo tentang
revolusi mental, maka Pemkab Kutim mendukung program pengurangan angka
kelahiran melalui penerapan program KB. “Kendati saya sendiri dikarunia lima
anak dari dua istri. Karena istri pertama meninggal. Kawin lagi, pada istri
kedua dikarunia anak lagi. Alhamdulilllah. Tapi perlu diingat, pemerintah
mengharapkan dua anak cukup,” tandas Mugeni disambut tawa peserta seminar.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pengendalian Pendudukan Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim Husnul Khatimah
menyatakan, seminar KB melibat lebih dari 50 peserta dari kalangan tokoh
masyarakat, dan instansi terkait. Acara Forum Antar Umat Beragama Peduli
Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Penduduk (Faspsedu) menghadirkan narasumber
dari Universitas Mulawarman. “Ayo etam ber-KB,” ajaknya.
Ber-KB mewujudkan penduduk tumbuh seimbang, sehingga
kualitas hidup manusia dapat ditingkatkan guna mendukung revolusi mental
berbasis keluarga. Berdaulat di bidang politik. Mandiri dibiadang ekonomi, dan
berkepribadian disektor kebudayaan. Kegiatan terselenggara keberkat kerjasama
BKKBN Kaltim dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB)
Kutim. (bahar sikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar