April 29, 2016

Yusran Pimpin Temu Warga di Babulu

Anggaran Terbatas,  Tetap Optimis  Pembangunan PPU  Berjalan  
PENAJAM,  KABARKALTIM.CO.ID-Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) saat ini tengah mengalami defisit besar-besaran. Bukan hanya di PPU, sebagian besar kabupaten/kota di Kaltim bahkan Indonesia juga mengalami hal yang sama. Di PPU, APBD pada tahun-tahun sebelumnya pernah mencapai 2 triliun rupiah, menurun menjadi 1,4 triliun dan kini hanya tersisah 1 triliun rupiah. 
  “Melihat kondisi anggaran tersebut, kami menyadari, seluruh pembangunan di Kabupaten PPU harus selektif, dan benar-benar harus tepat sasaran. Namun walaupun kondisi demikian, kami tetap optimis, pembangunan di daerah ini harus tetap berjalan dengan baik. Untuk itu kata Yusran Aspar, masyarakat harus bersabar dan mengetahui ini, diharapkan juga masyarakat selalu  memberi dukungan kepada pemerintah daerah, “terang Bupati PPU H. Yusran Aspar saat memimpin temu warga Benua Taka di Kecamatan Babulu, Kamis, (28/4/2016). 


 
Temu warga Benua Taka adalah kegiatan garapan BTV bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten PPU yang digagas dalam rangka untuk menyerap aspirasi masyarakat, penyampaian saran hingga kritikan yang langsung disampaikan masyarakat PPU demi kemajuan daerah. Kegiatan ini dilaksanakan di empat kecamatan di PPU yang telah berjalan beberapa bulan lalu. Selanjutnya temu warga akan dilaksanakan di kecamatan penajam.

Dalam kesempatan ini, Yusran Aspar juga mengharapkan masyarakat Babulu dapat menyukseskan pelaksanaan Pekan Daerah (Peda) IX Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)  yang dipusatkan di Kecamatan Babulu mulai 10-14 Mei 2016 mendatang. Karena menurutnya, momentum tersebut akan diikuti oleh seluruh kabupaten/kota se-Kaltim dan sejumlah tamu kehormatan dari pusat. 

“Tolong betul-betul dijaga daerah kita dan manfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya. Suguhkan yang terbaik dari pertanian dan nelayan kita di kecamatan babulu ini. Paling tidak mereka yang datang ke PPU terkesan dengan apa yang ada di Kabupaten PPU," harap  Yusran.  
Dikatakan Yusran, selain Peda KTNA saat ini, tahun depan PPU juga akan menjadi tuan rumah bagi pelaksanaan hari gotong royong dan HUT Pol PP se-Kaltim. Tentunya kata dia, momen-momen tersebut harus mendapat kesan baik dari daerah. Karena  Kabupaten PPU memang kedepan akan menjadi kota miting, kota konfrensi dan kota mise atau kota pertemuan di Kaltim.  

Lebih jauh kata mantan anggota DPR RI ini, bahwa masyarakat harus bersabar dan selalu obtimis dalam membangun wilayahnya. Karena sesungguhnya pemerintah daerah selama ini tidak tinggal diam dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Hanya saja memang keterbatasan-keterbatasan kebijakan yang bukan kewenangan kepala daerah terkadan menjadi persoalan.
  Misalkan persoalan irigasi di Kecamatan Babulu ini kata dia. Dirinya sesungguhnya telah mengawal proses pengairan melalui bendung sungai Longkali Kabupaten Paser. Namun karena ini harus melibatkan dua daerah, maka proses administrasi tersebut akan membutuhkan waktu yang lebih lama.
  “Kepada para petani yang ada di kecamatan babulu ini diharapkan dapat bersabar, karena pemerintah daerah terus berupaya dalam memberikan solusi terbaik bagi pertanian kita. Diharapkan juga, masyarakat lantas tidak melakukan tindakan salah dengan mengalihkan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit. Karena sesungguhnya ini merupakan pelanggaran hukum yanng pelaklunya bisa dikenakan sanksi," tegas Yusran Aspar.
  Dalam sesi tanya jawab, ketika narasumber H. Sugito yang juga  merupakan Dirut BTV ini memberikan kesempatan, puluhan masyarakat Babulu begitu antusias menyampaikan berbagai pertanyaan di hadapan Bupati PPU.
  Umar salah satunya. Warga Desa Gunung Mulya Kecamatan Babulu ini mengungkapkan, bahwa UPT PU yang dilaksanakan di desanya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Namun dirinya berharap, apakan pelayanan yang telah diberikan oleh UPT PU tersebut porsinya dapat ditambah, sehingga hasilnya lebih maksimal. Ia juga menambahkan bahwa kiranya bantuan rumah keluarga miskin yang ada ditiap disa juga ditambah pembangunannya setiap tahun.
  Masyarakat lainnya, Rohman  asal Babulu Darat mengatakan, dapatkah pemerintah daerah memberikan harga bersubsidi kepada gabah hasil pertanian mereka. Karena menurutnya, harga gabah dari petani maisih sangat murah, sementara harga pupuk saat ini sangat mahal.  
Sementara itu Sukran yang merupakan warga desa Sumber Sari ini mengungkapkan saat ini pertanian di daerahnya tidak maksimal. Hal itu karena terdapat pada pengairan yang kurang baik.  Dampaknya kata dia, di desanya banyak masyarakat mengalihkan lahan pertanian mereka menjadi perkebunan kelapa sawit.

“Ini merupakan tuntutan ekonomi. Mereka tahu bahwa dengan kebun kelapa sawit akan meningkatkan perekonomian," terang Sukran.

Senada itu juga disampaikan oleh Tumiran asal desa Sumber Sari. Bahwa dirinya berharap pola pertanian yang ada di PPU diubah layaknya perusahaan Pertamina. Dimana dalam penjualan hasil pertanian mereka mendapat subsidi dari pemerintah daerah. Mengingat memang saat ini harga kebutuhan pertanian seperti pupuk, obat-obatan pertanian sangat mahal.

Dalam kesempatan ini, hadir juga Wakil Bupati PPU, H. Mustaqim MZ, Wakil Ketua DPRD PPU,  Sudirman, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat di Kecamatan Babulu. Kegiatan temu warga Benuo Taka selanjutnya akan dilaksanakan di Kecamatan Penajam. (humas6)
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM