Sumaria bersama Ketua Umum FPM |
"Para pekerja informal perlu perlu diperhatikan. Mengampil peran itu, jajaran FPM Kaltim siap melakukan tugasnya, demi terwujudnya harmonisasi perekonomian yang adil dan manusiawi," kata Sumaria ditemui media ini, Senin (18/1/2016) di kediamannya.
Lanjut Sumaria, bersama dengan sekjennya Rosyid Moh Mutarif menaruh perhatian untuk dikembangkannya ekonomi kerakyatan melalui koperasi. "Sistem ekonomi kerakyataan cocok untuk Indonesia, bukan sistem kapatalis. Makanya kami kembangkan koperasi, untuk kesejahteraan masyarakat," imbuh Sumaria.
Rosyid Moh Mutarif |
"Majalengka yang merupakan daerah agraris, kaum petaninya harus diperhatikan. Koperasi perlu dibangkitkan, mewujudkan kesejahteraan masyarakat petani dan masyarakat kecil lainnya seperti pedagang," urai Rosyid Moh Mutarif.
"Hasil pertanian para petani, perlu diakomodir, agar harga komoditinya bagus. Jangan ada monopoli yang merugikan petani dan masyarakat bawah," imbuh Rosyid Moh Mutarif yang merupakan alumni SPP/SPMA Maja, Majalengka. Rosyid yang lahir hingga besar di Cijati Majalengka ini mengaku, dalam waktu dekat akan bersilaturahmi dengan beberapa pihak di Majalengka, khususnya para pekerja sektor informal.
Dirinya ingin mengangkat kehidupan masyarakat bawah di Majalengka agar merasakan perekonomian yang layak. "Harapan kami melalui kiprah di Federasi Pekerja Mandiri (FPM) ini, bisa mengangkat harkat dan derajat para pekerja informal di Majalengka, masyarakat kecil perlu diperhatikan. Karena kesejahteraan harus dirasakan semua kalangan, termasuk kaum bawah," beber Rosyid Moh Mutarif.
"Koperasi perlu digalakkan, karena ini cocok dengan sistem ekonomi kerakyatan di tanah air. Semangat gotong royong dan kebersamaan, jadi kami akan menggerakkan koperasi di sendi-sendi kehidupan masyarakat Majalengka. Niat tulus kami, untuk kesejahteraan masyarakat," tegas Rosyid Moh Mutarif. (tw)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar