PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Dinas Pertanian PPU melakukan tinjauan, salah
satunya objek wisata yang terletak di Desa Sesulu RT 08 Kecamatan
Waru, yang biasa disebut masyarakat sekitar dengan nama waduk.
Objek wisata ini sempat ramai pada tahun 2008-an dan menjadi favorit
masyarakat PPU.
Waduk
tersebut selain berfungsi sebagai pariwisata juga berfungsi sebagai
irigasi pertanian di mana waduk tersebut penuh ditumbuhi gulma dan
setir pengatur air bendungan, ada beberapa hilang kemungkinan besar dilakukan oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab.
Proyek
waduk tersebut dari anggaran Provinsi Kalimantan Timur dan juga ada
dari Balai Wilayah Sungai (BWS) pusat. "Ada beberapa titik yang kelihatan
rusak di beberapa aliran sungai," ujar Nganro salah satu warga di wilayah
sesulu sekaligus salah satu tim pemekaran PPU.
Waduk
ini perlu dinormalisasi karena selain meningkatkan sisi pertanian
untuk irigasi pertanian khususnya sawah dalam hal penanaman padi juga
meningkatkan atau menghidupkan kembali pariwisata di wilayah Sesulu.
Imam Taufiq salah satu dari DPU saat melakukan tinjauan di
sekitar waduk mengatakan, perlu anggaran untuk menormalisasi waduk
ini dan mengajukan kembali ke provinsi.
Dan
dari Dinas Pertanian Agung Widodo mengatakan, tahun
2016 akan berkoordinasi dengan DPU, pejabat setempat akan
memperbaiki saluran-saluran irigasi yang mengalami bocor dan retak. "Kami awasi proyek pembangunannya tinggal menunggu anggran karena
ini petani banyak mengalihkan usaha persawahan ke perkebunan karena
sistim irigasi kering dan devisit air surut dan waduk sedikit
terbengkalai," kata Agung Widodo.
Dari pihak Pariwisata sendiri belum ada peninjauan, masyarakat
berharap proyek ini jangan sekadar proyek harus ada pengawasan soalnya
banyak yang bocor dan rusak bisa jadi kualitas pembangunan tidak sesuai
dengan anggaran.
Turut
dalam peninjauan di antaranya Ketua P3A Hasan, sekretaris P3A Baharuddin
yang juga merupakan calon kepala desa Sesulu juga ada tim dari BWS
pusat.
Sektor pertanian di sekitar waduk tampak tidak ada karena selain devisit air turun karena kemarau juga waduk tidak terurus,
Waduk
ini terakhir di bangun sekitar tahun 2013-2014 waduk ini perlu di
normalisaisi kembali dan perlu di adakan perbaikan-perbaikan. Juga
tampak rumah-rumah di bangun di atas waduk dan memancing di sekitar
waduk dan ada sebagian wilayah yang belum dilakukan pembebasan. (hamaruddin)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar