![]() |
dr Ayu |
Kegiatan
yang membahas masalah obesitas atau kegemukan ini menghadirkan pemateri
dr.Martin Ayuningtyas,W.M.Kes,Sp.GK (dokter spesialis gizi klinis) dari rumah
sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.
Dalam
kesempatan tersebut dr. Ayu mengingatkan kepada para peserta untuk menjaga pola
hidup sehat, sebab dengan kondisi karyawan yang sering berada di kantor dan
jarang melakukan olahraga, sangat rentan terkena obesitas atau kegemukan.
“Pola hidup
sehat dan memperhatikan asupan gizi makanan sangat penting dalam hal ini,” kata
dr.Ayu yang juga praktek di rumah sakit Siloam Balikpapan ini.
Menurut dirinya,
kalau tubuh sudah mulai mengalami gangguan metabolisme dapat menyebabkan
gangguan kesehatan bila tidak segera menanganinya dengan baik. Ganguan
kesehatan itu, seperti diabetes miletus, penyakit jantung koroner, tekanan
darah tinggi, stroke, perlemakan hati, dan gagal jantung.
Di hadapan peserta, dr. Ayu mengatakan obesitas dan syndrome metabolic merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian bagi masyarakat maupun klinisi. Meski tidak merasa sakit, orang yang mengalami obesitas sentral perlu waspada karena di dalam tubuh sudah mulai mengalami gangguan metabolisme, terutama kolesterol dan karbohidrat, hingga memicu peradangan kronis.
"Cara mudah untuk mengetahui obesitas sentral cukup mudah, yakni dengan mengukur lingkar perut. Dikatakan obesitas sentral, bila lingkar perut laki-laki lebih dari 90 sentimeter dan lingkar perempuan di atas 80 cm," katanya.
Dr. Ayu pun mengingatkan bahwa seseorang perlu menerapkan pengaturan pola makan untuk menurunkan berat badan.
Manfaat pengaturan makan dalam upaya menurunkan berat badan secara bertahap harus terus dilakukan dan harus terus dipertahanankan jika ingin program menurunkan berat badan berhasil. Menurut dia ada beberapa pola diet, yakni diet rendah kalori, energy deficit diet, rendah karbohidrat, dan penyeimbangan kalori diet.
Dr. Ayu menyampaikan bahwa prinsip dasar pola diet ini adalah mengurangi porsi makanan, mengurangi asupan energy sehari dengan membatasi lemak, tinggi sayuran dan buah serta cukup protein. Jenis olahraga yang dilakukan, yakni aerobic, jalan kaki, bersepeda, renang, dan sebagainya.
Di hadapan peserta, dr. Ayu mengatakan obesitas dan syndrome metabolic merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian bagi masyarakat maupun klinisi. Meski tidak merasa sakit, orang yang mengalami obesitas sentral perlu waspada karena di dalam tubuh sudah mulai mengalami gangguan metabolisme, terutama kolesterol dan karbohidrat, hingga memicu peradangan kronis.
"Cara mudah untuk mengetahui obesitas sentral cukup mudah, yakni dengan mengukur lingkar perut. Dikatakan obesitas sentral, bila lingkar perut laki-laki lebih dari 90 sentimeter dan lingkar perempuan di atas 80 cm," katanya.
Dr. Ayu pun mengingatkan bahwa seseorang perlu menerapkan pengaturan pola makan untuk menurunkan berat badan.
Manfaat pengaturan makan dalam upaya menurunkan berat badan secara bertahap harus terus dilakukan dan harus terus dipertahanankan jika ingin program menurunkan berat badan berhasil. Menurut dia ada beberapa pola diet, yakni diet rendah kalori, energy deficit diet, rendah karbohidrat, dan penyeimbangan kalori diet.
Dr. Ayu menyampaikan bahwa prinsip dasar pola diet ini adalah mengurangi porsi makanan, mengurangi asupan energy sehari dengan membatasi lemak, tinggi sayuran dan buah serta cukup protein. Jenis olahraga yang dilakukan, yakni aerobic, jalan kaki, bersepeda, renang, dan sebagainya.
Untuk
mengantisipasi obesitas ini, dirinya juga mempersilahkan untuk selalu
memeriksakan diri dan berkonsultasi kepada dokter spesialis gizi dalam rangka
mengatur pola diet yang baik serta gizi seimbang untuk menyembuhkan obesitas
tersebut. (andi ar evrai)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar