PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-Peringatan Hari Pahlawan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan
Timur, juga dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten melaunching buku sejarah Kabupaten PPU.
Launching ini langsung dilakukan Wakil Bupati PPU, Mustaqim MZ, di Kantor
Bupati, Selasa 10 November 2015
Buku yang ditulis oleh jurnalis senior, almarhum Sofyan Asnawie ini berjudul
“Nenang Wilayah Republik Pertama di Kalimantan Timur”. Buku setebal 110 halaman
tersebut selanjutnya akan didistribusikan kepada masyarakat PPU, khususnya
pada perpustakaan-perpustakaan yang ada. Sekelumit kisah sejarahnya konon tahun
1945 perjuangan untuk mencapai kemerdekaan terus berlanjut. Hal ini diyakini
masyarakat karena di Balikpapan waktu itu terjadi gejolak perebutan lahan
minyak (sekarang Pertamina Balikpapan) antara pejuang kemerdekaan Indonesia
dengan Belanda.
Nah, untuk menyelamatkan warga sipil, maka dua tokoh agama dan tokoh masyarakat yang bernama Bahrunsuk dan Dode membawa warga sipil bersembunyi ke tempat yang aman. Dalam perjuangnnya, Dode tidak berjuang sendiri.
Selain Bahrusuk, ia juga ditemani oleh sembilan pemuda, Telogir, Pelin Tui,
Besai, Bap, Song Hui, Brebow, Tengga, Bunyat, dan Rendra hingga sampailah para
pemuda ini mendengar bahwa Indonesia merdeka dan mengibarkan bendera merah
putih di Nenang, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Di sinilah pengibaran
bendera merah putih pertama kalinya Indonesia merdeka ditancapkan di Nenang.
Kemudian Sangasanga yang dulunya kerajaan Sadurangas Paser, mungkin beda jam
saja dengan pengibaran bendera di Sangasanga," cerita Julak Gunteng
menantu Dode saat ditemui Didampingi istri, Saidaniyah, ia juga menceritakan
pengibaran bendera merah putih itu dilakukan Senin, Tahun 1945. Gunteng juga
mengaku sempat didatangi anggota TNI hanya meminta bendera merah putih.
Diterbitkannya buku ini, agar bisa mengungkap fakta sejarah bahwa ada sebuah
daerah tingkat kampung dan desa di Kabupaten PPU yang bernama Nenang
berkontribusi dan menoreh sejarah dalam menegakkan Proklamasi 17Aagustus 1945
Republik Indonesia, “ ungkap Mustaqim. (sumber syamsuri yusuf warga Penajam Paser Utara)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar