September 18, 2015

Neno Warisman : Jangan Marah pada Anak

Neno Warisman (foto KL)
BALIKPAPAN, KABARKALTIM.CO.ID-Untuk memberikan pendidikan tentang perawatan anak kepada para orang tua, Dompet Dhuafa Kalimantan Timur mengadakan dialog dengan menghadirkan pemateri artis Neno Warisman yang diadakan di masjid Istiqamah Kota Balikpapan, baru-baru ini.
 
"Fitrah anak adalah bermain, karena setiap anak itu memiliki ruang imajinasi yang harus dibesarkan, terutama saat 'usia emas' mereka, usia 1-7 tahun," kata Neno Warisman.
 
Penyanyi dan penulis itu meminta para orangtua menghindarkan diri marah pada anak, karena kemarahan memiliki dampak negatif pada anak saat dewasa.

Saat berbicara dalam Menjadi Orangtua Cerdas  yang diadakan Dompet Dhuafa ini, ia menjelaskan kemarahan akan menutup ruang imajinasi itu.

"Padahal, ruang imajinasi anak itu memiliki 4.000 byte per detik di dalam otak dan 4 miliar byte per detik di dalam hati, tentu anak itu akan rugi bila ruang itu tertutup," kata aktris yang kini aktif dalam bidang pendidikan dan sosial itu.

Sebaliknya, ruang imajinasi itu harus ditaburi dengan kebaikan dan kata-kata positif. "Jangan marah atau memaksa, meski pun atas nama agama, misalnya menyuruhnya salat," katanya.

Menurut dia, Rasullah Muhammad SAW merupakan tokoh yang patut diteladani dalam mendidik anak. "Rasulullah sangat santun dan mulia pada anak, bukan kasar dan ceroboh seperti kita," katanya.

Dalam dialog itu, seorang peserta mengajukan pertanyakan dengan terisak, karena merasa berdosa, sebab sering memarahi anaknya, sehingga ia meminta saran tentang kiat tidak marah.

"Tips supaya tidak mudah marah adalah banyak minum air, karena orang yang marah itu hakekatnya mengalami dehidrasi. Cara lain adalah coba gunakan cara berbeda dalam menyikapi setiap tantangan," katanya.

Cara lain lagi, bila sudah sangat frustasi, maka pahami makna ayat-ayat dalam Al Fatihah yang setiap ayat selalu dijawab langsung oleh Allah SWT. "Insya Allah, kita akan bisa bersabar," katanya.

Dalam kesempatan itu, Neno mengungkap pengalaman pribadi ketika mendampingi anaknya yang kecanduan permainan dalam jaringan atau pengalaman kakak ipar dengan keponakan yang autis. "Kalau kita menerima tantangan berarti Allah menganggap kita adalah istimewa," katanya.
 
“Saat ini ketiga anak-anak saya telah duduk di bangku kuliah dan semuanya memiliki kesibukan dan bakat yang baik,” imbuh Neno. (are)
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM