SAMARINDA. KABARKALTIM.CO.ID – Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek berang. Pasalnya schedule keberangkatannya ke Berau dalam rangka agenda penting dengan pemerintah pusat untuk meresmikan beberapa proyek di sana menjadi kacau.
Saat di Bandara Temindung Samarinda, Gubernur terpaksa tertunda keberangkatan karena jarak pandang landasan yang kurang dari 2 km, dan akhirnya Gubernur harus mengalihkan perjalanan melalui Bandara Internasional Sultan AM
Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, petang kemarin.
Namun, lagi-lagi Gubernur belum bisa berangkat karena di Berau asap mengganggu proses operasional bandara, akhirnya Gubernur terpaksa merubah jadwal keberangkatan pagi ini (10/9/15).
Serbuan asap akhirnya melanda Kaltim, hal ini cukup membuat Gubernur “berang”. Bagaimana tidak, bahwa dalam dasa warsa terakhir Kaltim tercatat minim memproduksi kabut dari
kebakaran hutan.
Tak ayal Awang Faroek pun berujar , “Hukum yang berat agar mereka jera,” tegas Faroek dengan nada tinggi, ketegasan teguran untuk para oknum yang memberikan kontribusi asap, utamanya perusahaan perkebunan kelapa sawit, yang diduga banyak membuka
lahan dengan cara membakar.
Faroek juga meminta pemkab/pemkot se-Kaltim mencari informasi pembakaran lahan. Lewat para camat, lantas Pemprov yang akan menentukan jatuhan hukumannya.
Sejauh ini, dugaan kuat karena pembakaran lahan sektor perkebunan, kehutanan, dan pertambangan. Hingga petang kemarin, berdasar satelit NOA18, titik panas (hotspot) terbanyak di Paser (20 titik). Disusul, Kutai Kartanegara dengan 11 titik dan Berau 10 titik.
Sementara itu, informasi terhimpun dari Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Temindung Samarinda, Sutrisno, menyatakan, 131 titik panas terdeteksi pagi kemarin (9/9). Satelit Terra Aqua BMKG mendeteksi di wilayah Kaltim dan Kaltara. (jp)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar