Pembangunan tol laut di Pelabuhan Kenyamukan Sanggatta yang mangkrak(foto baharsikki/kk) |
Apalagi utang proyek pembebasan tanah warga
yang kena proyek Pelabuhan Kenyamukan itu belum dilunasi Pemkab Kutim. Padahal Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah merekomendasikan agar utang pembebasan lahan
segera dibayarkan kepada warga yang berhak.
Sesungguhnya Pemkab Kutim berniat untuk ambil alih melanjutkan pembangunan Pelabuhan Kenyamukan. Cuma, ada kendala, utang pembebasan lahan masih tersisa miliaran rupiah belum dibayar. “Kita (pemerintah, Red) mau bayar, masyarakat tidak mau terima,” kata Kepala Dinas Pengendalian Lahan dan Tata Ruang Simon Salombe di kantornya, Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi, akhir Juni 2023.
Warga tidak mau terima ganti rugi tanahnya,
jika harga tanahnya sesuai kesepakatan beberapa tahun yang lalu. Maunya warga,
lanjut Simon, harga tanahnya harus sesuai dengan harga tanah sekarang. Secara
manusiawi memang warga merasa dirugikan, karena harga tanah disepakati dahulu
lebih rendah dari harga tanah saat ini. Hanya saja, tidak ada aturan yang
membolehkan untuk membayar utang Pemkab ini dengan harga sekarang.
“Kalau saya terus didesak dipaksa menyetujui untuk
membayar utang pembebasan lahan Pelabuhan Kenyamukan sesuai keinginan warga, saya lebih baik memilih mundur sebagai kepala dinas daripada nantinya saya
sudah pensiun, saya dikejar-kejar hukum,” ucap Simon dengan mimik serius.
Kalau dipenuhi keinginan warga terkait harga tanah
saat ini beda dengan hasil kesepakatan
dahulu, kata Simon, sudah pasti jadi temuan. Ada unsur kerugian negara di situ.
Beda harga yang dahulu dengan nilai uang yang dibayarkan (keluar). “Saya terus
terang dipusingkan urusan ini. Dibayar takut salah, tidak dibayar, itu utang. Ini
dilema,” tuturnya.
Meskipun Simon dihadapkan pada situasi sulit,
namun dia sadar sedang mengemban tangung jawab besar sesuai tugas pokok dan
fungsinya dalam menyukseskan pembangunan di wilayah Kutai Timur. Ke depan pihak
Dinas Pengendalian dan Tata Ruang akan berkonsultasi ke BPK Kaltim untuk
mencari solusi tepat terkait persoalan ini. “Saya akan menemui BPK untuk
mencari celah. Siapa tahu ada aturan yang membolehkan. Paling tidak bertanya,
kalau begini kondisinya, jalan keluarnya seperti apa?,” katanya. (RI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar