
KUTIM, KABARKALTIM. CO.ID- Gara-gara pandemi Covid-19 program kerja tidak berjalan seperti biasa. Sejatinya, DAK pendidikan sebelum dikucurkan, biasanya disosialisasikan terlebih dahulu kepada tenaga pendidik selaku pengelola. Namun di Kutim, sudah teralisasi 40 persen baru disosialiasikan di ruang Merannti, Kantor Bupati Bukit Pelangi, Sengatta, Senin (31/8/2020).
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kasmidi Bulang mengintruksikan kepada pengelola DAK fisik reguler dan afirmasi agar betul-betul sampai tepat pada sasaran. Pengelola supaya sungguh melaksanakan tugas secara profesional. Karena DAK ini dikelola, digunakan dan dipertanggungjawabkan sendiri.
“Untuk itu data sekolah dicatat serta dilaporkan apa adanya,” tegas Kasmidi Bulang.Dengan melampirkan laporan sesuai fakta di lapangan makan tidak menutup kemungkinan bantuan DAK bisa bertambah. Pemkab Kutim terus berjuang untuk mendapatkan tambahan DAK fisik reguler dan afirmasi. SLTP yang dapat bantuan, misalnya, sekolah belum punya perpustakaan dan sebagainya.
“Apalagi yang dapat baru SMP (sekolah Menengah Pertama, Red), sekolah yng lain belum. Mudah-mudahan Sekolah Dasar atau SD segera menyusul,” harapnya.
SLTP yang sudah terakreditasi A menurut Kepala Dinas Pendidikan Roma Malau, tidak pernah diusulkan selaku penerima DAK tersebut. Tapi sesungguhnya pihak sekolahlah yang melaporkan data, Dinas Pendidikan hanya memfasilitasi. Yang menentukan layak atau tidak menerima bantuan DAK ini, itu kewenangan pemerintah pusat dalam hal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kriteria SLTP yang menerima bantuan DAK, apabila fasilitas sekolah yang dimaksud belum memadai. Sarana dan prasarana pendidikannya masih kurang. (baharsikki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar