![]() |
Berpose dalam dialog publik (baharsikki/kk) |
KUTIM,
KABARKALTIM, CO.ID- Bupati Ismunandar menyambut baik dialog
publik peran media lokal terkait pemindahan dipilihnya Kalimantan
Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN). Dialog publik tersebut
diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia Kutai Timur di Hotel
Royal Victoria, Sangatta, Selasa malam (3/3/2020) dalam rangka
peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-74, dan PWI Kutim ke-3.
Peran
media lokal untuk menginformasikan keunggulan daerah sangat
diperlukan. Untuk itu, wartawan harus memiliki kompeten meracik
membuat dan menulis berita sesuai fakta. Jangan sampai lain yang
diucapkan narasumber, lain pula yang ditulis. Ini ‘kan terkadang
tidak nyambung. Padahal sejatinya karya wartawan menarik dan enak
dibaca.
“Kritik
itu memang perlu. Jangan sampai pejabatnya sudah mau masuk jurang,
mala didorong lagi. Hal semacam ini, kehadiran wartawan profesional
sangat dibutuhkan. Maksudnya untuk mengingatkan,” kata bupati Kutim
ketika didaulat membuka acara.
Selanjutnya,
Wakil Dewan Pers Nasional Hendry Ch Bangun menegaskan kepada jurnalis
agar memiliki wawasan, pengetahuan dan keterampilan yang memadai
dalam melaksanakan peliputan berita. Jangan sampai karena gaji
wartawan sedikit, sehingga ada oknum wartawan cari penghasilan
tambahan.
“Jangan
sampai cari sampingan dengan melanggar kode etik jurnalis. Kalau
wartawan seperti ini sebaiknya, tidak usah jadi wartawan. Cari saja
pekerjaan lain. Wartawan silahkan saja bertemu pada siapa saja
narasumbernya, tapi harus komitmen tetap independen dalam membuat
berita,” harap Hendry.
Menurutnya,
sebenarnya banyak potensi lokal menarik untuk diolah jadi berita. Isu
lokal itu pula bisa dijadikan isu nasional atau internasional. Dari
mana wartawan nasional tahu, kalau ada informasi menarik di daerah.
Sementara wartawan nasional tidak ada di daerah. Pastinya, wartawan
nasional mengambil berita lokal melalui kerja sama. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar