Tim Unmul foto versama pejabat Kutim. (baharsikki/kk) |
KUTIM,
KABARKALTIM.CO.ID-
Sesuai kajian awal Universitas Mulawarman (Unmul) terhadap pembentukan Daerah
Otonomi Baru (DOB) Sangkulirang menghadapi kendala dasar, yakni jumlah
penduduknya masih kurang 60.000 dari 140.000 jiwa dalam memenuhi syarat.
“Penduduk
dari lima kecamatan per Juli 2019 yang rencana masuk DOB Sangkulirang sebanyak
78.018 jiwa. Berarti jumlah penduduk menjadi kendala pembentukan DOB
Sangkulirang,” tandas Ketua Tim Kajian Unmul DR. Muhammad Nur dalam presentasi
hasil kajiannya.
Didengar
pejabat Pemkab Kutim di ruang Meranti Kantor Bupati Bukit Pelangi, Senin (23/12/2019)
Muhammad Nur menyatakan, ada di Kalimantan Selatan hanya berpenduduk 800.000
jiwa, dan itu bisa mendapat persetujuan pemerintah pusat menjadi DOB.
Karena
syarat dasar pembentukan DOB, yakni luas wilayah, batas, cakupan, penduduk, dan
usia. Kutim sudah berusia 20 tahun. Syarat pemekaran minimal 7 tahun. Luas
Kutim 35.747 kilometer persegi. Syaratnya, minimal luas 11.000 kilometer.
Berbatas dengan Berau, Kukar. Selat Makassar dan Bontang. DOB Sangkulirang
mencakup lima kecamatan yaitu, Sangkulirang, Sandaran, Karangan, Kaubun dan
Kaliorang.
“Dari
lima syarat dasar pembentukan DOB Sangkulirang, tinggal satu syarat belum
terpenuhi. Jadi sangat ideal, kalau Kutim dimekarkan,” harap Muhammad Nur
optimistis.
Menyikapi
hasil awal kajian Unmul terhadap DOB Sangkulirang, Bupati Ismunandar menyambut
baik adanya upaya dalam menyambut Kaltim dipilih sebagai ibukota negara.
Soal jumlah penduduk bisa saja terpenuhi
apabila investasi di Kutim berjalan baik. Di Kutim ada perusahaan perkebunan,
pertambangan dan sektor lain. Ini semua kalau berjalan normal bisa mengundang
tenaga keraj mengaiz rizeki di daerah ini.
“Tentunya
tidak melupakan upaya pemekaran Kutai Utara.
Pemekaran Kutara lebih duluan,
dan itu sudah masuk di Menteri Dalam Negeri. Saya pernah menjanjikan alokasi
dana Rp 300 miliar guna mendukung percepatan pemekaran Kutara. Namun sampai
saat ini (2019) belum juga terealisasi,” kata Ismunandar usai pimpin rapat
kordinasi. (baharsikki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar