"Saat ini perjuangan yang kita lakukan bukan lagi mengangkat bambu runcing ataupun senjata. Ancaman nyata saat ini adalah masalah intoleransi dan radikalisme. Tugas kita bersama untuk menjaga keutuhan NKRI," ujar Bamsoet usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (10/11/2019).
Upacara
yang dipimpin Presiden Joko Widodo ini turut dihadiri Wakil Presiden KH
Maruf Amin serta para menteri dan pejabat setingkat menteri. Antara
lain Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut
Panjaitan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris
Negara Pratikno, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Agama Fachrul
Razi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham
Azis.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya kaum muda untuk meneruskan perjuangan yang telah dirintis para pahlawan, dan mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang positif. Selain, berkontribusi serta mencintai dan mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan selalu menjaga nilai-nilai luhur Pancasila.
“Kemendikbud melalui Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah harus memasukkan kembali kurikulum tentang pelajaran sejarah bangsa dan negara dalam mata pelajaran. Baik di tingkat SD, SMP, dan SMA, agar mengenal perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan Republik Indonesia,” tutur Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini meyakini majunya sebuah bangsa tergantung bagaimana pemudanya. Sehingga generasi muda juga wajib mengenal sejarah bangsanya sendiri.
“Ketahanan bangsa Indonesia dapat terwujud apabila generasi muda dapat mengenal jati diri bangsanya. Karenanya, sangat penting menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi di kalangan milineal," urai Bamsoet.
Selain itu, mantan Ketua DPR RI ini juga mengajak para koleganya yang mendapatkan amanah sebagai pejabat publik penyelenggara negara, untuk dapat menjaga amanah sebaik mungkin. Sehingga, bisa menjadi tauladan bagi generasi selanjutnya.
"Apa yang kita nikmati hari ini merupakan buah dari perjuangan pendahulu bangsa. Karenanya, kita juga harus meninggalkan berkah bagi generasi mendatang. Menjadi Pahlawan di masa kini tak perlu mengorbankan harta apalagi nyawa. Cukup dengan menjadi warga negara yang baik, dan menjalankan amanah sebagai pejabat publik dengan sebaik mungkin dalam berjuang membangun bangsa," pungkas Bamsoet. (*/ki)
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya kaum muda untuk meneruskan perjuangan yang telah dirintis para pahlawan, dan mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang positif. Selain, berkontribusi serta mencintai dan mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan selalu menjaga nilai-nilai luhur Pancasila.
“Kemendikbud melalui Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah harus memasukkan kembali kurikulum tentang pelajaran sejarah bangsa dan negara dalam mata pelajaran. Baik di tingkat SD, SMP, dan SMA, agar mengenal perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan Republik Indonesia,” tutur Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini meyakini majunya sebuah bangsa tergantung bagaimana pemudanya. Sehingga generasi muda juga wajib mengenal sejarah bangsanya sendiri.
“Ketahanan bangsa Indonesia dapat terwujud apabila generasi muda dapat mengenal jati diri bangsanya. Karenanya, sangat penting menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi di kalangan milineal," urai Bamsoet.
Selain itu, mantan Ketua DPR RI ini juga mengajak para koleganya yang mendapatkan amanah sebagai pejabat publik penyelenggara negara, untuk dapat menjaga amanah sebaik mungkin. Sehingga, bisa menjadi tauladan bagi generasi selanjutnya.
"Apa yang kita nikmati hari ini merupakan buah dari perjuangan pendahulu bangsa. Karenanya, kita juga harus meninggalkan berkah bagi generasi mendatang. Menjadi Pahlawan di masa kini tak perlu mengorbankan harta apalagi nyawa. Cukup dengan menjadi warga negara yang baik, dan menjalankan amanah sebagai pejabat publik dengan sebaik mungkin dalam berjuang membangun bangsa," pungkas Bamsoet. (*/ki)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar