Agustus 05, 2019

Pekerjaan Proyek Multiyears Stagnan

Jalan di Kongbeng. (baharsikki/kk)
KUTIM, KABARKALTIM, CO.ID- Tiap tahun Kutim punya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tiga triliun rupiah lebih. Sebahagian dialokasikan untuk pembangunan proyek fisik. Proyek multiyears (tahun jamak)  pekerjaannya banyak stagnan. Di antaranya, proyek peningkatan Jl. Sidomulyo --Sri Pantun, kongbeng senilai Rp 23,9 miliar oleh kontraktor PT Mitra Pembangunan Sultra masa kerja 510 hari priode 2017-2019.



“Saya perhatikan kontraktor tidak lagi bekerja di sana. Ada separuh digali untuk persiapan dipasangi  gorong-gorong. Tapi itu dibiarkan saja. Tumpukan tanahnya mengganggu kelancaran arus lalulintas. Gimana itu,” tanya Camat Kongbeng Furkani dalam rapat koordinasi yang dilangsungkan di ruang Meranti, Kantor Bupati Bukit Pelangi, Senin (5/8/2019).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Aswandini Tirta mengaku, memang banyak proyek multiyears di Kutim yang pekerjaaan tidak lancar. Lantaran, kontraktor selaku pemenang tender tidak mengerjakan proyek sesuai kalender kerja. 


Dari beberapa proyek tahun jamak di Kutim, pekerjaan belum ada yang sampai pada tahap 50
Jl. Ringroad, Sangatta. (baharsikki/kk)
persen. Bahkan, pembayaran pekerjaan proyek multiyears yang dikerjakan kontraktor pemenang tender baru capai 10 persen. Seperti peningkatan jalan Ring Road Rp 45.9 miliar di Sangatta dikerja PT Dhama Perdana berupa mengurukan tanah panjang lebih 100 meter. Pekerjaan masjid di Lapangan Garuda, Sangatta Selatan. Jembatan Telen, dan lainnya.


Terkait proyek multiyears, Wakil Bupati Kasmidi Bulang angkat bicara. Menurutnya, bupati Kutim memang pernah mengimbau kepada kontraktor yang punya uang agar mengerjakan proyek tahun jamak di Kutim. Kontraktor pemenang tender yang dahulu mengeluarkan biaya pembangunan proyek yang dimaksud. Setelah tahapan tertentu pekerjaan proyek selesai, baru pemkab Kutim mengganti membayar biaya proyek sesuai hitung-hitungan pekerjaan yang sudah dilaksanakan.


“Secara rinci proyek multiyears yang mana saja yang stagnan. Itu ketahuan dalam rapat koordinasi nanti.  Tim akan mengevaluasi. Yang pasti proyek dibayar sesuai pekerjaan,” tukas wabup Kutim.


Kontraktor proyek multiyears  berhenti bekerja dengan alasan terkendala dana. Kucuran dana proyek dari Pemkab Kutim tidak lancar. Pemkab Kutim selalu berdalih depisit anggaran. Dan, pejabat tertentu sering melontar rasionalisasi anggara. “Uang tidak ada. Itu saja alasan-laasan mereka (pejabat pemkab, Red). Kalau memang dana tidak ada, kenapa diprogramkan proyek multiyears. Logikanya seperti apa,” beber kontraktor muda yang tidak bersedia namanya ditulis. (baharsikki)










Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM