Balikpapan Masih Kekurangan 200 Guru SD
Jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan |
"Kita berharap dengan momen Hari Pendidikan Nasional
(Hardiknas) 2017 yang temanya, percepatan pemerataan untuk pendidikan yang
berkualitas, mudah-mudahan agar melalui pemerintah pusat, moratorium agar dicabut, terutama untuk penerimaan CPNS, karena kita saat ini
sangat kekurangan tenaga guru pengajar. Yang tentunya berdampak terhadap
penurunan kualitas pendidikan,” tegas Muhaimin.
"Mudah-mudahan momen ini juga menjadi awal yang baik lagi agar
anak-anak didik Balikpapan khusunya generasi mampu berbicara prestasi baik
di tingkat kota, provinsi, maupun nasional,”.
Menurut Muhaimin, anak-anak diharapkan bukan hanya
mengejar pendidikan masalah akademik, tapi juga bagaimana menanamkan pendidikan
yang berwawasan lingkungan, dan bagaimana menanamkan karakter anak supaya
mencintai lingkungan.
"Jadikan sekolah yang bersih dan sehat, ini juga kita lakukan baik itu internal, baik itu kerja sama beberapa pihak perusahaan maupun donatur,” ujarnya.
"Jadikan sekolah yang bersih dan sehat, ini juga kita lakukan baik itu internal, baik itu kerja sama beberapa pihak perusahaan maupun donatur,” ujarnya.
Kembali Muhaimin menjelaskan, pihaknya masih
kekurangan guru SD sekitar 200 orang dan SMP 60 orang. "Kita harapkan
mudah-mudahan moratorium dicabut dan kekurangan tersebut dapat diatasi,".
Disingung oleh awak media mengenai demo SMA/SMK di provinsi, menurutnya, karena itu kewenangan mereka
setelah diambil alih dan belum ada kejelasan, mengenai insentif maupun
gaji-gaji mereka selama 4 bulan.
"Jadi saya rasa hak para guru ingin menyampaikan aspirasinya. Jangan sampai juga guru dituntut tanggung jawab saja, tapi juga hak-hak guru sebagaimana tidak dipenuhi oleh pemerintah, mudha-mudahan pemerintah provinsi bisa secepatnya menyelesaikan masalah ini,” harap Muhaimin. (beny)
"Jadi saya rasa hak para guru ingin menyampaikan aspirasinya. Jangan sampai juga guru dituntut tanggung jawab saja, tapi juga hak-hak guru sebagaimana tidak dipenuhi oleh pemerintah, mudha-mudahan pemerintah provinsi bisa secepatnya menyelesaikan masalah ini,” harap Muhaimin. (beny)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar