April 08, 2017

Sejumlah Oknum Polisi yang Terduga Lakukan Pungli di Polda Sumsel, Kapolri: Saya Ingin Mereka Dipecat!

KABARKALTIM.Co.Id, Jakarta - Berita tentang keterlibatan sejumlah oknum polisi yang terduga melakukan pungli dalam proses penerimaan Bintara 2016 di Polda Sumatera Selatan (Sumsel) membuat Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian berang. Kapolri kelahiran Palembang, 26 Oktober 1964, itu mengancam akan memberikan sanksi tegas terhadap yang terbukti bersalah.

“Kalau nanti kode etik terbukti, saya ingin mereka dipecat,” terang Tito di Wisma Kedutaan Besar Rusia, Jakarta, pada Kamis (6/4/17).

Jenderal Polisi peraih Bintang Adhi Makayasa (Lulusan Terbaik Akademi Kepolisian) 1987 itu juga menyebut, oknum yang terlibat berpeluang dijerat pidana.

Tito Karnavian yang dikenal sebagai mantan Kadensus 88/Anti-Teror Bareskrim Polri 2009-2010 juga berharap kasus tersebut menjadi contoh bagi anggota polisi lainnya di seluruh Polda. “Pidananya nanti menyusul,” tandasnya.


Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto merespons keinginan Kapolri. Menurut jenderal bintang dua kelahiran Cilacap itu, hingga saat ini ke-15 terduga masih menjalani pemeriksaan. Begitu juga dengan barang bukti dan berkas masih di Propam Polri.

“Ya, harus dipecat begitu terbukti di sidang kode etik. Saat ini pemeriksaan masih berlangsung. Tunggu saja hasilnya,” kata Agung, Kamis (6/4).

Polda Sumsel sendiri juga fokus dalam rekrutmen Polri tahun 2017. Menurutnya, misi Kapolri sudah jelas, BETAH yaitu bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. “Saya akan terus mengawal rekrutment 2017 agar clean and clear,” tandasnya.

Terkait rekrutmen 2017, alumni Akpol 1987 juga mengeluarkan kebijakan. Di antaranya memberi prioritas pada calon yang punya kemampuan khusus. Seperti hafal Alquran (hafiz dan hafizah).

“Diprioritaskan namun tetap melalui tahapan. Juga memenuhi syarat formal meliputi psikologi, kesamaptaan, dan kesehatan,” ujar Agung.

Menurut Agung, anggota Polri yang hafiz Quran juga bisa menjadi pendakwah maupun khatib salat Jumat di masjid-masjid.

“Itu semakin mendekatkan Polri dengan masyarakat, lebih humanis. Masyarakat juga tidak sungkan untuk beri informasi dan mengutarakan permasalahnya ke Polri,” tukasnya.

Polda Sumsel, lanjut Agung, punya beberapa anggota yang punya kemampuan khusus sebagai hafiz dan hafizah Quran. Enam di antaranya Bripda Muhammad Arief Rafli (hafal 20 juz), Bripda Zamzam (hafal 30 juz), Bripda Welly Kaswara (hafal 10 juz), Bripda Rizka Munawwaroh (hafal 20 juz), Bripda Muhammad Galih Prima (hafal 10 juz), dan Bripda Muhammad Husein (hafal 30 juz).

Kata Agung, ke-6 personel Polda Sumsel yang hafiz Quran ini diberangkatkan ke Jakarta untuk mengisi acara “Hafiz Indonesia” di salah satu televisi nasional selama tiga hari.

“Tidak semua polda punya personel yang hafiz Quran dan diminta tampil di televisi. Itu jelas kebanggaan bagi Polda Sumsel. Saya minta mereka untuk terus menjaga nama baik Polda Sumsel. Mereka saya jadikan sebagai polisi role model,” tukas jenderal jebolan Lemhanas 2013. [*\maxor]
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Follow Kami

NEWS UPDATE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM