PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-Bupati Penajam Paser Utara (PPU) H
Yusran Aspar mengungkapkan rasa kagum setelah melihat langsung keindahan
pulau gusung yang berada di wilayah perairan pantai Tanjung Jumlai Kabupaten
PPU.
“Pulau gusung ini merupakan salah satu
potensi wisata yang sangat menarik di PPU. Apalagi jika wilayah ini kita
kelolah dengan baik, tentu akan lebih menarik untuk dikunjungi,“ kata Yusran
Aspar di sela-sela kunjungannya ke lokasi ini, Sabtu ( 29/10/2016) beberapa hari
lalu.
Kunjungan tersebut merupakan rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan oleh jajaran Lanal Balikpapan dalam rangka
menumbuhkan minat dan kecintaan terhadap laut yang dihadiri juga oleh Wali Kota
Balikpapan, Rizal Effendi, Komandan Lanal Balikpapan, Kolonel Laut P Irwan S.P
Siagian dan sejumlah Scoba Diving Executive. Kegiatan tersebut juga telah
berlangsung selama tiga hari.
Dikatakan Yusran Aspar, berdasarkan
informasi yang ada saat ini, bahwa di seputar pulau gusung tersebut masih
memiliki biota laut yang sangat baik dan terjaga. Keindahan bawah lautnya
tersebut kata dia, sangat cocok untuk dijadikan sebagai tujuan diving.
“Kami punya angan-angan seandainya di atas
permukaan pulau gusung ini kita buatkan semacam kolam renang atau semacamnya
yang dirancang dengan konsep sejajar dengan permukaan air laut tentu akan
menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung,“ ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Yusran Aspar juga
menyaksikan kegiatan diving yang dilaksanakan di sana. Di antara peserta diving
tersebut adalah Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dan sejumlah Scoba Diving
Executive asal Pulau Jawa.
Keindahan Pulau Gusung yang berada
di wilayah perairan pantai Tanjung Jumlai Kabupaten PPU memang tidak diragukan
lagi. Areal Terumbu Karang (coral reef) berada di sekililing Gugusan Pasir yang
muncul ketika air laut surut, terletak di wilayah perairan pantai Tanjung
Jumlai. Dapat ditempuh dengan menggunakan speedboat dengan waktu kurang lebih
30 menit dan perahu motor (kelotok) sekitar satu jam.
Berdasarkan penelitian, di sekitar
gugusan pasir gusung ini ditemukan 56 jenis karang dan 47 jenis ikan, baik ikan
hias maupun ikan konsumsi. Dari beberapa jenis ikan itu, terdapat ikan dengan
nilai ekonomis tinggi dan dapat dibudidayakan untuk memperkuat ekonomis tinggi
dan dapat dibudidayakan untuk memperkuat ekonomi masyarakat setempat, yaitu ikan
baronang, kerapu dan kakap. Juga terdapat salah satu jenis ikan langka dan
dilindungi, yakni ikan Napoleon. Menariknya, sekitar 80 persen kurang yang ada
adalah karang hidup yang jarang. (humas6)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar