Diky Zulkarnain (haru/kk) |
PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan tulang punggung
pertumbuhan ekonomi daerah, karena mereka memberi kontribusi besar
terhadap pertumbuhan ekonomi. Bekerja sama dengan Bank Kaltim (dahulu BPD, Red) dan Pemerintah Daerah kala itu Bupati Penajam Paser Utara Yusran
Aspar sudah meluncurkan Kredit UMKM dengan bunga kecil 6% di periode
awal saat memimpin daerah ini yaitu tahun 2004 sebelum Pemerintah Pusat
meluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2007 dengan bunga 22%
menjadi 12%, kemudian saat ini 9%.
Hal ini dikatakan Kepala Cabang Bank
Kaltim Penajam Paser Utara (PPU) Diky Zulkarnain saat di temui kabarkaltim.co.id di ruang kerjanya, Selasa (6/9/2016).
"Dengan memberikan bunga ringan pinjaman usaha 6% karena
subsidi Pemerintah Daerah waktu itu sebesar 2% tentunya bisa mendorong
UMKM untuk terus berkembang. Kemudian menciptakan kemandirian dan
mendorong produktivitas," kata Diky.
"Ini sudah
diluncurkan Bupati PPU, Yusran Aspar tahun 2004 di periode pertama
menjadi Bupati, karena pemerintah pusat sendiri baru meluncurkan kredit
usaha rakyat (KUR) pada tahun 2007 dan bunganya rendah dari apa yang
ditetapkan Pemerintah Pusat saat ini, bahkan saat itu saya belum menjadi
Kepala Cabang di sini, " terang Diky.
Selain itu ia
menjelaskan jika Usaha Mikro dan Kecil memberikan kontribusi penting
bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja didaerah
khususnya PPU. "UMKM merupakan usaha mikro dan kecil namun mampu
menyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan menyerap tenaga
kerja," tambahnya.
Menurut dia, ini
merupakan Ide Yusran Aspar kala itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah
daerah terhadap pelaku usaha kecil dan menengah dan harapan beliau
pelaku usaha semakin meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam
berproduksi.
Seperti diberitakan media ini Yusran Aspar di periode
pertama, juga menggulirkan dana untuk penyertaan modal melalui Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) Ibadurrahman PPU, terus berjalan. Digulirkan
sejak 2005 lalu dengan dana awal Rp 7 miliar kini dana bergulir
(revolving) telah mencapai nilai Rp 42 miliar.
“Dana bergulir
tersebut disalurkan sebagai kredit bagi para pelaku usaha mikro kecil
menengah (UMKM) dan untuk dana pembelian mesin pertanian (Alsintan) di
Kabupaten PPU, yang disalurkan melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Ibadurrahman, “ terang Pimpinan BPR Ibadurahman PPU, Winarno.
Dia menjelaskan,
dana bergulir tersebut digulirkan kepada UMKM dan petani dengan bunga 6
persen per tahun. Dari bunga tersebut masing-masing pihak baik Bank
Ibadurahman maupun pemerintah daerah memperoleh keuntungan sebesar 3
persen.
“Program ini
telah berjalan sejak 2005 lalu dengan dana awal dari pemkab PPU sebesar
Rp 7 miliar. Kini dana bergulir tersebut nilainya mencapai Rp 42
miliar," terang dia.
Dikatakan
Winarno, program tersebut merupakan program unggulan pemerintah daerah.
Dimana Pemkab PPU memberikan dana sekali pada 2005, kemudian bergulir
secara terus menerus hingga saat ini. Rencananya program tersebut kata
dia, akan dimasukkan ke dalam program sinovic sebagai program langsung
kepada masyarakat dan menjadi percontohan bagi daerah di Indonesia.
“Bupati PPU
Yusran Aspar mengatakan kepada kami, bahwa akan bertemu dengan presiden
untuk menyampaikan program dana bergulir ini untuk dijadikan
percontohan bagi daerah lain di Indonesia,“ terang dia.
“Intinya program dana bergulir ini dilaksanakan untuk lebih mempermudah bagi UMKM dan petani di PPU, " katanya.
Lebih jauh kata
dia, kecilnya suku bunga kredit yang diberikan tersebut bertujuan
meringankan sektor UMKM dan diharapkan lebih menggairahkan UKM dalam
menjalankan usahanya. Begitu juga dengan petani di PPU dalam melakukan
pembelian alat-alat pertanian mereka. (*/hmd)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar