![]() |
Yusran Aspar |
PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-Rendahnya
kesadaran penumpang dan kurangnya kedisiplinan petugas atau
motaris, dinilai menjadi salah satu faktor penyebab meninggalnya korban
kecelakaan speedboat beberapa waktu yang lalu. Meski standar keselamatan
sudah diterapkan oleh pemerintah, namun perilaku masyarakat maupun
motaris yang tidak menggunakan alat keselamatan maka menyebabkan korban
meninggal pada saat terjadi kecelakaan.
Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar mengungkapkan kepada media kabarkaltim.co.id, Selasa
(17/05/2016) di ruang kerjanya, meski alat penunjang keselamatan pada
transportasi laut seperti pelampung sudah disediakan, tetapi baik motaris
maupun penumpang enggan menggunakan.
Selain itu Yusran menuturkan pengawasan maupun standar
keselamatan di kawasan pelabuhan juga sudah memadai. "Pengawasan kami
terhadap standar keselamatan di kawasan pelabuhan sudah cukup memadai,"
ujar Yusran.
Saat media
menanyakan perubahan regulasi terhadap rute khusus kapal penumpang yang
beroperasi di perairan tersebut, ia menyatakan hal itu sulit dilakukan
pasalnya pembagian rute tersebut harus melibatkan banyak pihak temasuk
Kota Balikpapan.
"Banyak pihak yang harus dilibatkan dalam pembagian rute
dan hal itu sulit dilakukan dan Balikpapan harus ilibatkan," ujarnya.
Meski demikian
pihaknya mengimbau kepada masyarakat maupun petugas untuk peduli dan
disiplin dalam menggunakan alat keselamatan maupun unit transportasinya.
Yusran
menambahkan solusi dalam menekan tingkat kecelakaan kapal penumpang di
wilayah perairan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara
tersebut adalah jembatan Nipahnipah - Melawai, dimana dengan adanya
infrastuktur pengubung antara Kabupaten PPU dengan Kota Balikpapan
setidaknya dapat mengurangi padatnya lalu lintas laut sehingga
kecelakaan antar alat transportasi dapat diminalisir.
"Hanya Jembatan
PPU-Balikpapan solusi terbaik untuk mengurangi angka kecelakaan laut," tutup Yusran. (hmd)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar