Pertemuan warga membahas krisis listrik |
PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID-
Kamis (19/5/2016) pukul 15.00 Wita, bertempat di Kantor Lurah
Gersik Jl. A.Yani RT 001 Gersik Kecamatan Penajam Kabupaten PPU telah dilaksanakan
pertemuan perwakilan warga Gersik dengan Ranting PLN Petung
terkait adanya rencana aksi Unras oleh masyarakat Gersik mengenai
pasokan listrik ke wilayah Gersik 24 jam.
Pertemuan
tersebut dihadiri sekitar 20 orang di antaranya Aiptu Darwin (Kapospol
Donghwa), Usman (Pimpinan Ranting Petung), Aipda Teguh (Polres PPU), Aipda
Sutarman (Polsek Penajam), Serma Wawan (Dan Sub II Unit Intel Kodim
0913/PPU), Serda Suradi (Unit Intel Kodim 0913/PPU), H Kaharudin (Kasi
Pemb. Kessos Gersik), Dalle (LPM Gersik), Waryata (PLN), serta tokoh masyarakat
dari 3 Kelurahan (Gersik, Jenebora, Pantai Lango).
Aiptu Darwin
(Kapospol Donghwa) menyampaikan, pertemuan ini guna menyelesaikan
permasalahan krisis listrik di wilayah Gersik, terkait rencana aksi
Unras yang akan dilaksanakan Senin 23 Mei 2016 nanti
dan pertemuan ini untuk mencari akar masalah krisis listrik pelayanan
PLN harus dengan cara musyawarah.
Ketua LPM Gersik
Dalle mengatakan, terkait rencana aksi Unras yang akan dilaksanakan
ke depan mengenai pasokan listrik di wilayah Gersik, selama 1 X24 jam
pihaknya akan menyalakan lampu sampai dengan 3 hari ke depan dan
masyarakat Gersik sudah beberapa kali menyurati di antaranya
15 Februari 2016 pernah mengirimkan surat permintaan terkait pasokan
listrik 24 jam untuk wilayah Rico, Gersik dan Pantai Lango kepada Bupati
PPU hingga saat ini blm terealisasi 24 jam.
26 Maret 2016 pernah
mengirimkan surat permohonan terkait pasokan listrik selama 24 jam ke
wilayah Gersik kepada pimpinan PLN Ranting Petung hingga saat ini blm
terealisasi, pasokan listrik 24 jam, dan tanggal 26 April 2016 pernah
mengirimkan surat terkait permintaan waktu untuk melakukan pertemuan
dengan Pimpinan PLN Area Gersik terkait permohonan pasokan aliran 24 jam
hingga saat ini tidak di tindak lanjuti.
Subaryanto (Ketua
RT 001 Gersik) juga turut mengatakan bahwa, masyarakat bertanya kenapa
di wilayah Gersik dan sekitarnya hanya mendapatkan listrik 12 jam saja,
saat malam hari sering mengalami pemadaman secara bergilir padahal masyarakat Gersik juga warga PPU seperti di Penajam yang memiliki
pelayanan listrik selama 24 jam.
Pimpinan PLN Cabang
Petung Usman memberikan menyampaikan permohonan maaf dari PLN belum bisa
melayani permasalahan listrik yang ada di wilayah Gersik dan sekitarnya
dikarenakan pihak PLN mengalami defisit.
"Kami minta maaf atas
permasalahan listrik yang ada di wilayah Gersik dan sekitarnya
dikarenakan pihak PLN mengalami defisit," ujar Usman.
"Karena pihak
kami tidak dapat memaksimalkan pelayanan masyarakat sehingga terjadi
pemadaman secara bergiliran dan manajemen PLN Cabang Petung akan
menyampaikan kepada pimpinan areal yang ada di Balikpapan dikarenakan di
wilayah Kaltim terjadi defisit listrik," lanjut Usman.
Dalam pelaksanaan
pertemuan masyarakat dengan pihak PLN telah disepakati bersama dan adapun hasil masyarakat meminta kepada PLN untuk menyalakan
aliran Listrik selama 3 hari mulai tanggal 23-25 untuk mencoba
apakah pasokan listrik mampu melayani masyarakat di 3 kelurahan.
Deadline dari masyarakat sampai pada Minggu 22 Mei 2016 untuk menunggu
pihak PLN dapat memberikan jawaban terkait pasokan listrik selama 3 X 24
jam ke wilayah Gersik dan apabila tidak ada jawaban maka masyarakat akan
menyalakan secara paksa selama 3 hari.
Surat permintaan
warga Gersik terkait pasokan 24 jam sudah dilayangkan dan diterima
pimpinan PLN wilayah Kaltim dan Kaltara yang berwenang untuk memberikan
persetujuan, PLN akan menyalakan siang secara bergiliran karena mesin
yang ada di rayon Gersik tidak mampu untuk melayani 3 kelurahan yang ada
di wilayah Gersik, Jenebora dan Pantai lango sambil menunggu surat
jawaban dari Pihak PLN untuk mencari solusi terbaik terlebih dahulu.
Masyarakat Gersik
menunggu jawaban dari pihak PLN sampai hari Minggu 22 Mei 2016 apabila
tidak ada jawaban masyarakat akan melakukan aksi Unras dengan cara
memaksakan mesin yang ada di rayon Gersik untuk dinyalakan selama 3 X 24 jam.
Dalam pertemuan
yang dilaksanakan belum dapat disimpulkan terkait kekurangan listrik dan untuk saat ini mesin yang berada di Rayon Gersik tidak mampu
untuk menyalurkan sesuai kemauan warga. (*/hmd)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar