Marjani |
PENAJAM, KABARKALTIM.CO.ID- Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Kepala Dinas
Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) menegaskan kepada seluruh siswa SMA dan sederajat, yang telah melaksanakan Ujian
Nasional (UN), pada saat pengumuman kelulusan sebaiknya menghindari
tradisi coret-mencoret pakaian seragam sekolah.
Hal ini ditegaskan oleh Kepala Disdikpora PPU Marjani kepada kabarkaltim.co.id,
beberapa waktu yang lalu. Dirinya mengatakan, kebiasaan melakukan corat
mencoret seragam sekolah, alangkah baiknya dihindari dan ditinggalkan.
“Sebaiknya coret-mencoret pakaian seragam sekolah, tak perlu dilakukan,
mengingat ada hal lain yang lebih bermanfaat. Misalnya bagi siswa yang
sudah selesai mengikuti UN, melakukan kegiatan sosial dengan
mengumpulkan semua seragam sekolah mereka untuk disumbangkan kepada adik
kelasnya terutama yang lebih membutuhkan,” kata Marjani.
Diakui Marjani,
coret-mencoret pakaian seragam sekolah, ketika usai pengumuman
kelulusan, merupakan bentuk kegembiraan dan euforia yang sangat
berkesan.
“Tapi, akan jauh lebih bermanfaat ketika kita mengumpulkan
seragam, kemudian disumbangkan kepada adik kelas yang membutuhkan. Itu
jauh lebih bermanfaat dibanding di corat coret,” ujarnya.
Selain itu, dia
juga mengharapkan partisipasi dari sekolah untuk melakukan pengawasan
terhadap anak sekolah yang tinggal menunggu pengumuman hasil UN. “Siswa
yang sudah selesai UN, harus terus dipantau. Jangan sampai karena mereka
terbawa suasana sudah selesai UN kemudian terjadi hal yang tidak
dinginkan yang merugikan mereka sendiri,” tuturnya.
Terkait dengan kelulusan pada pelaksanaan UN tahun 2016 ini, Marjani berharap siswa dan siswi di PPU dapat lulus 100 persen.
“Harapan kita mudah-mudahan semua bisa lulus dengan capaian nilai yang tidak mengecewakan. Kalau bisa semua 100 persen lulus,” pungkasnya. (hmd)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar