Kecintaan Handi "Sang Jawara Sanda" pada olahraga Wushu memang tak perlu diragukan lagi, selain karena sejarah prestasi yang telah membesarkan namanya, Wushu pulalah yang kini digelutinya sebagai sarana mengais rejeki. Handi membina para atlit dan praktisi beladiri Wushu dengan mendirikan sebuah Camp beladiri di daerah Markoni Balikpapan. Handi menamai camp nya dengan sebutan BFC, yang merupakan kependekan dari Balikpapan Fighting Club.
Beberapa atlit handal yang sempat mengharumkan Balikpapan pun sempat lahir dari hasil binaanya. Sebut saja seperti Filiphus Takesi, Rihansyah, Vina, Muliyana Susnita, Moh. Saddam, adalah atlit Balikpapan besutan Handi yang dibinanya baik di camp maupun di halaman rumahnya yang dirombaknya menjadi tempat berlatih.
Seiring berjalannya waktu Pria yang akrab dipanggi Shifu oleh para siswa binaannya ini, kini mulai "mendua ".
Bukan "mendua" perihal yang berkonotasi negatif lho ya, namun Handi kini juga menekuni cabang olahraga baru, yaitu Muaythai, sebuah olahraga beladiri asal negeri gajah putih (baca:Thailand.red).
Sekilas nampak serupa, olahraga Muaythai juga merupakan olahraga adu jotos dan ketrampilan melumpuhkan lawan seperti halnya Wushu. Namun Handi mengatakan, masing-masing ada ciri dan kelebihan. "Wushu ada tendang, pukul,banting, namun tidak diperkenankan untuk menyerang menggunakan sikut dan lutut", ujar Handi menjelaskan.
Handi yang juga sebagai Pelatih Pengcab Balikpapan Wushu dan Muaythai ini memaparkan, bahwa Muaythai masih tergolong baru di Indonesia, "Tahun ini Muaythai untuk pertamakalinya dipertandingkan dalam ajang Pekan Olahraga Nasional sebagai cabang olahraga resmi, setelah pada PON sebelumnya menjadi cabor exhebisi". Kata Handi. (Jp)
bersambung
baca chapter 1 di sini
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar